Direktur Intrans Andi Saiful Haq didampingi Direktur Imparsial Al Araf dan pengamat politik UGM Arie Sudjito, mengemukakan hal tersebut kepada pers di Jakarta, Minggu sore.
Saiful Haq menjelaskan, riset Intrasn itu mengambil 150 orang responden yang dibagi ke dalam 10 kelompok Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan pada Mei--Juli 2013 dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam setiap diskusi, dilakukan pendalaman substansi pertanyaan riset dengan menggunakan metode diskusi mendalam dengan dipandu fasilitator.
"Pendalaman substansi dengan mengukur persepsi, afektif dan preferensi responden terhadap 20 nama kandidat capres dan cawapres. Hasil diskusi ini yang kemudian dijadikan sebagai temuan riset dan disajikan dalam bentuk narasi temuan riset," ujarnya.
Saiful mengatakan, terpilihnya 10 kandidat bakal capres 2014 itu berdasar kriteria (atribut) merakyat, kehamornisan rumah tangga, rekam jejak kandidat yang meliputi terakit kasus kriminal, bisnis, keluarga, pernyataan politik, keberpihakan dan kasus Hak Asasi manusia (HAM).
"Responden tidak lagi melihat kesukuan dalam menganalisis kandidat, serta tidak mempersoalkan latar belakang kandidat dari sipil atau militer," katanya.
Saiful mengatakan, atribut atau kriteria pemilihan bakal cawapres 2014 dari responden, antara lain profesionalisme, cerdas, menyelesaikan masalah ekonomi, rendah hati, pengalaman dalam karir dan teruji.
Hasil riset kualitatif itu secara berurutan menetapkan kandidat bakal cawapres 2014, yaitu Ginandjar Kartasasmita, Gita Wirjawan, Hary Tanoesoedibjo, Aburizal Bakrie, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Wiranto, Dahlan Iskan, akbar Tandjung dan Joko Suyanto.
Saiful menambahkan, hasil riset kualitatif juga ditemukan faktor-faktor yang menentukan minat dan sikap pemilih terhadap kandidat capres dan cawapres, yaitu faktor kebudayaan; faktor sosial (kelompok referensi dan keluarga); faktor pribadi (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian); serta faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap).
"Hasil penelitian ini tidak hanya menggambarkan urutan kemenangan antara satu kandidat dengan kandidat yang lain, tapi lebih memberikan gambaran kelebihan dan kekuarangan satu sama lain melalui potret para responden atau pemilih," katanya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
kalau Bapa lolos di pilpres nanti,tolong balikan lagi penataran p4
kepada calon siswa,mahasiwa dan p calon pejabat pemerintah.dengan p4 semua tentang nasionalisme,menghargai,akhlat sudah tertuang di sana.bole juga jika Bapa menerapkan kepadasetiap calon siswa agar mereka taat kepada Tuhan,agar kita sadar kita hanya seorang umat,bukan penguasa selamanya.saya seorang guru honor,mohon di realisasikan pendanaan yang layak,karna saya sudah berkeluarga.thanks