Wilayah Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Madina, Sumut, sehingga kita akan melakukan patroli dan razia d perbatasan. Kita terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian Madina,"
Simpang Ampek, Sumbar (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melakukan razia di daerah perbatasan sebagai bentuk antisipasi pengejaran terhadap para tahanan yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara.
"Wilayah Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Madina, Sumut, sehingga kita akan melakukan patroli dan razia d perbatasan. Kita terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian Madina," kata Kapolres Pasaman Barat, AKBP AKBP Sofyan Hidayat di Simpang Ampek, Minggu.
Dia mengatakan, sejak Jumat (12/7) lalu khususnya diperbatasan di Kecamatan Ranah Batahan yang berbatasan langsung dengan Madina razia terus diperketat. Polisi Sektor dan Pos Polisi yang berada di wilayah ini tetap stanby dan diharapkan memberikan laporan setiap harinya.
Menurutnya hingga saat ini belum ditemukan ciri-ciri atau nama-nama para napi yang kabur dari setiap pengemudi yang melintasi jalan perbatasan itu pada malam dan siang hari. Selain itu, pihaknya juga telah koordinasi dengan Polres Madina dan Polsek Madina terkait kaburnya para napi itu.
"Butuh waktu 15 jam lebih lamanya perjalanan antara Pasaman Barat dan kota Medan. Tapi kita tetap waspada terhadap napi yang melarikan diri itu," kata Sofyan
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Pasaman Barat agar tetap waspada dan apabila melihat pendatang baru yang mencurigakan segera laporkan ke aparat kepolisian.
Dia menjelaskan, Pasaman Barat sangat rawan dijadikan tempat pelarian para napi yag kabur melalui jalur darat dan laut. Pihaknya akan akan terus melakukan razia baik siang maupun malam.
"Jalur laut bisa melalui laut Aia bangih sedangkan jalur darat melalui perbatasan Kecamatan Ranah Batahan,"katanya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan perangkat nagari (desa adat) yang ada untuk memantau warga yang ada di kampungnya masing-masing. Jika ada yang mencurigakan tanpa adanya identitas yang jelas maka diharapkan lapor ke pihak yang berwajib.
"Kita sangat mengharapkan kerja sama seluruh pihak. Informasi sekecil apapun dari masyarakat akan kita tindak lanjuti," katanya menegaskan.
(KR-MLN/Z002)
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013