Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan kehadiran Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten dapat menambah pasokan air minum bagi wilayah Jakarta dan sekitarnya secara signifikan.

"Kehadiran bendungan ini signifikan dalam menambah pasokan air minum bagi wilayah Jakarta bagian barat, termasuk Tangerang, Tangerang Selatan, Serpong, dan daerah-daerah sekitarnya," ujar Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Minggu (3/12).

Kementerian PUPR saat ini membangun jaringan untuk menyalurkan air baku dari Bendungan Karian ke wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Pembangunan Bendungan Karian salah satu program Kementerian PUPR untuk mencapai kebijakan agar masyarakat Jabodetabek tidak lagi menggunakan air tanah.

"Target kita 2030 tidak ada lagi orang yang menggunakan air tanah, karena penggunaan air tanah menyebabkan penurunan permukaan air tanah Jakarta. Dengan demikian Kementerian PUPR harus menyediakan sumber daya air penggantinya terlebih dahulu kepada masyarakat, agar dapat menghentikan penggunaan air tanah secara permanen di Jakarta. Kalau belum ada sumber daya air penggantinya, maka sulit untuk menghentikan masyarakat tidak menggunakan air tanah," kata Endra.

Selain itu, kata dia, Bendungan Karian sempat digunakan untuk membantu penyaluran air dalam rangka mengatasi fenomena El Nino atau musim kemarau.

Kementerian PUPR telah melakukan proses pengisian awal atau impounding Bendungan Karian.

Baca juga: BWS sebut pembangunan Bendungan Temef di NTT selesai akhir 2023

Sebagai salah satu bendungan terbesar di Indonesia, Bendungan Karian memiliki luas genangan 1.740 hektare dengan total volume tampungan sebesar 314,7 juta meter kubik.

Bendungan berlokasi tepat di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung itu, untuk proses impounding berlangsung secara bertahap.

Bendungan Karian memiliki beragam manfaat, di antaranya sebagai penyedia air baku rumah tangga, kota dan industri (RKI) sebesar 9,1 meter kubik per detik untuk wilayah Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan sebagian wilayah Provinsi DKI Jakarta melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS).

Dalam memenuhi kebutuhan irigasi ke Daerah Irigasi Ciujung yang memiliki luas 22.000 ha, bendungan ini menyuplai air sebesar 5,5 meter kubik per detik dan juga memenuhi kebutuhan air RKI Kota Cilegon serta Kabupaten Serang.

Selain itu, kemampuan dalam mengendalikan banjir dengan kapasitas sebesar 60,8 juta meter kubik di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis dengan infrastruktur penting seperti Jalan Tol Jakarta-Merak dan kawasan industri terpadu, serta adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 1,8 megawatt dan ke depannya akan disediakan sarana rekreasi dan tujuan wisata.

Baca juga: Menteri PUPR: Pembangunan bendungan aksi nyata atasi perubahan iklim
Baca juga: KemenPUPR: Indonesia butuh banyak bendungan untuk dukung ketahanan air
Baca juga: Presiden memulai pengisian Bendungan Sepaku Semoi

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023