Jadi jaga nama baik dan kehormatan bangsa. Tunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang giat bekerja keras, rajin, disiplin, dan ramah,"

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri berperan sebagai duta bangsa.

"Jadi jaga nama baik dan kehormatan bangsa. Tunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang giat bekerja keras, rajin, disiplin, dan ramah," kata Jumhur di Tangerang, Banten, Minggu, saat sahur bersama dengan ratusan calon TKI yang akan diberangkatkan ke Taiwan, Hong Kong, oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) PT Wahana Karya Suplaindo.

Saat bertatap muka dengan para calon TKI, dalam rangkaian Safari Ramadhan VI BNP2TKI ke berbagai wilayah di Pulau Jawa pada 13-25 Juli itu, Jumhur menegaskan TKI tidak hanya bekerja di luar negeri tetapi juga memperkenalkan citra bangsa sesuai dengan karakter, jati diri, dan budaya luhur bangsa.

"Banyak negara lain yang menghormati bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar," katanya.

Ia menambahkan dalam pekerjaan sehari-hari dapat tercermin dan mewakili kualitas bangsa.

"Dalam pergaulan antarbangsa saat bekerja di luar negeri, tunjukkan kemampuan dan kelebihan bangsa Indonesia," kata Jumhur.

Jadi, katanya, menjadi TKI bukan sekadar bekerja dan mendapat materi tetapi menunjukkan semangat keindonesiaan di mata dunia.

Ia menyebutkan sekitar 6,5 juta TKI yang tersebar di lebih dari 140 negara merupakan jumlah yang sangat besar untuk menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia sebagai bangsa yang tangguh dan bisa "menaklukkan" dunia.

"Tidak hanya Duta Besar atau Perwakilan RI di luar negeri tetapi TKI menjadi komponen bangsa yang kuat untuk menunjukkan kebesaran bangsa ini," kata Jumhur.

Sedangkan Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menambahkan dalam interaksi dan pergaulan di luar negeri jangan sampai tenggelam dalam arus yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa.

"Tetaplah menjadi orang Indonesia," katanya.
(B009/E001)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013