Kereta tersebut kemudian menghantam peron di Stasiun Kereta Bretigny-sur-Orge.

Paris (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Polisi Prancis telah menyatakan bahwa jumlah terakhir korban jiwa akibat kereta tergelincir pada Jumat (12/7) di sebelah selatan Paris dipastikan jadi enam orang, demikian laporan media setempat.

Menurut perusahaan kereta nasional Prancis (SNCF), kereta itu membawa sebanyak 385 penumpang, ketika enam gerbongnya keluar dari rel pada pukul 15.15 waktu setempat (22.15 WIB), Jumat, demikian laporan Xinhua.

Kereta tersebut kemudian menghantam peron di Stasiun Kereta Bretigny-sur-Orge, sekitar 20 kilometer di sebelah selatan Paris.

Menurut laporan sebelumnya, sedikitnya enam orang telah tewas.

Negara itu dijadwalkan memasuki hari berkabung pada Ahad, tepat pada Hari Bastille. Hari Bastille adalah nama yang diberikan di negara yang berbahasa Inggris bagi Hari Nasional Prancis, yang dirayakan pada 14 Juli setiap tahun. Dalam bahasa Prancis, hari itu biasanya di sebut La F'te Nationale atau perayaan nasional.

Meskipun tanggal itu sama dengan terbentuknya Bastille, 14 Juli juga dipilih untuk memperingati F'te de la Federation 1790. Itu adalah lambang perlawanan bangsa modern dan perujukan semua wilayah Prancis ke dalam kerajaan konstitusional, yang mendahului berdirinya Republik Pertama selama Revolusi Prancis.

Peristiwa pada Jumat adalah kecelakaan kereta terburuk di negeri tersebut sejak 1988, ketika kecelakaan terjadi di Stasiun Gare de Lyon di Paris sehingga menewaskan 56 orang.
(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013