Jayapura (ANTARA News) - Rakyat Pegunungan Tengah, Provinsi Papua, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut mendukung sepenuhnya proses pembentukan Provinsi Pegunungan Tengah demi memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu disampaikan Wakil Ketua Forum Komunikasi Intelektual Pegunungan Tengah, Ham Pagawak, kepada wartawan di Jayapura, Senin. "Menurut rencana Presiden Yudhoyono akan berkunjung ke wilayah Provinsi Papua pada 27-28 Juli nanti. Untuk itu seluruh komponen masyarakat Pegunungan Tengah mendesak Presiden menyukseskan proses pembentukan Provinsi pegunungan Tengah sekaligus melantik Lukas Enembe menjadi Carateker gubernur wilayah itu," katanya. Menurut Ham, rakyat Pegunungan Tengah berharap kedatangan orang nomor satu NKRI itu dapat meniupkan angin segar bagi masyarakat yang tersebar di delapan kabupaten di Pegunungan Tengah dengan membentuk Provinsi Pegunungan. Masyarakat Pegunungan Tengah, lanjutnya, telah merasa kecewa atas tidak berhasilnya putra terbaik mereka Lukas Enembe menjadi Gubernur Provinsi Papua. Rakyat beranggapan bahwa mereka telah menjadi korban hukum dan politik dalam proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) Papua 10 Maret Cagub Papua, Lukas Enembe merupakan putra terbaik asal Pegunungan Tengah yang menjadi korban hukum dan politik, sehingga untuk mengobati luka yang dialami masyarakat, mau tidak mau suka atau tidak suka, Presiden sebagai orang nomor satu di dalam NKRI diminta mengambil langkah nyata mengeluarkan keputusan presiden (keppres) pembentukan dan pengesahan Provinsi Pegunungan yang bersamaan dengan pelantikan Gubernur Papua Barnabas Suebu. "Setelah Barnabas Suebu dan Aleks Hesegem dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua, maka Menteri Dalam Negeri Mohammad Ma`ruf atas nama Presiden diminta melantik Lukas Enembe menjadi Carateker Gubernur Pegunungan Tengah," katanya. Inilah permintaan seluruh rakyat Pegunungan Tengah demi menyejahterakan rakyat setempat, memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintahan, mendekatkan pelayanan pembangunan kepada rakyat di kampung-kampung sekaligus memperkuat pilar persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. gagalnya putra terbaik Pegunungan Tengah, Lukas Enembe, dalam proses hukum Pilkada gubernur dan wakil gubernur Papua setidaknya telah meninggalkan luka yang paling mendalam. Obat penyembuh yang paling mujarab adalah pembentukan Provinsi Pegunungan Tengah dengan Lukas Enembe sebagai carateker gubernur. Dia mengakui, selama ini banyak isu beredar bahwa masyarakat Pegunungan Tengah selalu terlibat dalam perjuangan memisahkan diri dari NKRI. Ditegaskannya, bukan separatisme yang diperjuangkan rakyat Pegunungan Tengah tetapi keadilan, kebenaran dan kesejahteraan hidup rakyat yang terabaikan selama ini. "Selama ini rakyat Pegunungan Tengah berjuang keras agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan namun dipolitisasi oknum atau kelompok tertentu bahwa rakyat memperjuangkan kemerdekaan Papua," tegasnya. Selama 43 tahun Papua masuk dalam bingkai NKRI, masyarakat Pegunungan Tengah belum merasakan hasil-hasil pembangunan menuju kesejahteraan bersama sehingga momentum yang tepat untuk mulai memperjuangkan kesejahteraan rakyat adalah pembentukan dan pengesahan Provinsi Pegunungan Tengah oleh Presiden Yudhoyono. (*)
Copyright © ANTARA 2006