Gino Van Begin, sekretaris jenderal ICLEI, jaringan global terkemuka di lebih dari 1.750 kota dan wilayah yang berkomitmen untuk membangun masa depan berkelanjutan, melontarkan pernyataan tersebut pada salah satu side event dalam sesi ke-28 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim (COP28) yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Selama dua dekade terakhir, telah terjadi "transisi yang sangat jelas, peralihan dari bahan bakar fosil ke listrik yang lebih ramah lingkungan" di China secara umum karena "tren (pembangunan rendah karbon) yang positif sedang berlangsung di banyak kota di China, selain Beijing," ujarnya.
Gino Van Begin menuturkan bahwa ICLEI berupaya menyebarkan praktik-praktik baik ini dalam jaringan organisasinya ke kota-kota di negara lain melalui berbagai proyek nyata.
Kota merupakan titik penting yang terdampak oleh perubahan iklim dan juga menjadi bagian penting dari solusi perubahan iklim, kata Direktur Jenderal Biro Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing, Chen Tian dalam acara tersebut.
Chen mengatakan ibu kota China telah menerapkan strategi "Green Beijing" dengan meningkatkan efisiensi energi, membangun sistem transportasi ramah lingkungan, mengoptimalkan struktur industri, serta meningkatkan ketahanan ekosistem.
Selama satu dekade terakhir, Beijing telah mengalami penurunan kumulatif sebesar hampir 50 persen terkait intensitas emisi karbon, dengan rata-rata kepadatan PM2,5 turun sebesar 66,5 persen secara tahunan, menurut data yang disediakan oleh Pemerintah Kota Beijing.
Side event ini digelar di Paviliun China COP28 untuk berbagi praktik dan pencapaian Beijing dalam hal pencegahan polusi serta pengurangan emisi karbon secara bertahap dalam upaya untuk menyediakan referensi-referensi pembangunan ramah lingkungan dan rendah karbon bagi kota-kota besar di seluruh dunia.
Acara tersebut diikuti oleh berbagai organisasi internasional, sektor pemerintah, universitas, lembaga penelitian, LSM, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023