Solo (ANTARA News) - Membentuk tim nasional yang paling baik seharusnya dengan mengambil pemain hasil dari kompetisi Liga Indonesia (LI), baik dari divisi utama, divisi satu, maupun divisi dua. Ketua Pengda PSSI Jateng, Sumaryoto, di Solo, Minggu, mengatakan hal itu menanggapi rencana PSSI yang akan menyeleksi sekitar 45 pemain yang akan dipersiapkan untuk Piala Asia 2007. Menurut dia, teknik yang digunakan oleh PSSI hanya akan mengulangi kegagalan seperti waktu-waktu yang alau. "Nasib timnas ini hanya akan seperti tim Garuda ataupun Primavera dulu," katanya. Dia mengungkapkan kesiapan mental bertanding pemain hanya bisa diperoleh dari pengalaman bertanding dalam kompetisi, bukan hasil pembelajaran. Namun, lanjut dia, LI bukan lembaga kompetisi dalam rangka untuk membina pemain nasional. "LI hanya berorientasi bisnis," tambahnya. Ukuran keberhasilan suatu kompetisi dilihat dari terbentuknya suatu timnas atau tidak. "Sepanjang tidak ada pemain yang dihasilkan dari LI untuk menjadi pemain timnas, berarti ada yang salah dengan kompetisi tersebut," katanya. Terlalu banyaknya kuota pemain asing yang dalam satu tim peserta LI, juga dituding Sumaryoto menjadi salah satu penyebab kurangnya pembinaan bagi para pemain dalam negeri. "Kita sudah menghabiskan triliunan rupiah untuk menyelenggarakan sebuah kompetisi, namun ternyata hasilnya tidak ada," ujarnya.
Copyright © ANTARA 2006