gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan deformasi batuan dalam slab Lempeng (intraslab) Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera memicu gempa M5,0 di laut wilayah Lais, Bengkulu Utara, Bengkulu.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Sabtu.

Ia mengemukakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,61 Lintang Selatan dan 101,92 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut wilayah Lais, Bengkulu Utara pada kedalaman 107 km.

Ia menambahkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi pada pukul 20.42.04 WIB ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.

"Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," paparnya.

Baca juga: BMKG: Gempa M5,0 terjadi di barat daya Kabupaten Bengkulu Utara
Baca juga: Subduksi lempeng Indo-Australia picu gempa M5,2 di Samudera Hindia

Ia mengemukakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas II-III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Gempa juga dirasakan di daerah Mukomuko dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono menyampaikan hingga pukul 20.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca juga: BMKG: Deformasi lempeng subduksi Banda picu gempa M5,71
Baca juga: Gempa dengan magnitudo 5,2 terjadi di tenggara Malang

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga: Deformasi batuan sebabkan gempa di tenggara Halmahera Utara
Baca juga: BMKG: Gempa magnitudo 5,2 guncang tenggara Halmahera Utara

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023