Pernyataan itu disiarkan media Israel KAN yang mengutip pejabat Israel yang tidak disebut namanya, bahwa Netanyahu mengatakan kepada Blinken militer Israel akan membangun "zona netral jauh di dalam Gaza."
Selain itu KAN menyebutkan Netanyahu mengatakan kepada Blinken Israel akan mempertahankan kendali keamanan atas Gaza pascaperang, dan masalah ini mendapat konsensus di antara anggota Kabinet Perang Israel.
Namun AS dan negara-negara Arab menolak rencana Israel untuk mengurangi wilayah Palestina di Gaza, menurut KAN.
Baik kantor Netanyahu dan AS telah menanggapi laporan itu.
Pada Jumat pagi, Israel dan Hamas saling tuduh melakukan pelanggaran dalam jeda kemanusiaan tujuh hari yang dimulai pada 24 November.
Hal ini berujung dengan tentara Israel kembali menyerang wilayah di Jalur Gaza usai mengumumkan berakhirnya jeda kemanusiaan, menyebabkan ratusan warga Palestina kehilangan nyawa.
Sebanyak 178 warga Palestina tewas dan 589 lainnya mengalami luka sejak Israel melanjutkan serangan bom ke Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Jeda kemanusiaan dimulai sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dengan Hamas, untuk menghentikan sementara pertempuran untuk dapat bertukar sandera, serta melakukan pengiriman bantuan.
Lebih dari 15.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober dan sebanyak 1.200 warga Israel juga tewas, menurut data resmi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB sebut "harapan sirna" setelah Israel kembali serang Gaza
Baca juga: AS klaim terus berupaya kembalikan jeda kemanusiaan di Gaza
Baca juga: Warga Palestina hidup dalam ketakutan saat Israel kembali gempur Gaza
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023