"Sejumlah titik di dalam kota dan sejumlah kecamatan daerah pesisir sungai sudah terendam banjir kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu.
Disampaikan Gunawan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan dan pengumpulan data sambil menunggu laporan dari masing-masing kecamatan terdampak banjir.
Menurut dia banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan sungai Kapuas dan beberapa sungai lainnya meluap.
Banjir di wilayah tersebut telah terjadi sejak 27 November 2023 dengan kondisi mengalami pasang surut dan kedalaman air rata-rata 50 centimeter sampai dengan 1,5 meter.
Namun, karena intensitas curah hujan tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah daerah terendam banjir.
Gunawan menyebutkan dari hasil pantauan BPBD Kapuas Hulu di lapangan banjir melanda Kecamatan Boyan Tanjung, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bika, Kecamatan Putussibau Selatan dan Kecamatan Putussibau Utara.
Baca juga: 20 sekolah diliburkan akibat banjir di Kapuas Hulu Kalbar
Baca juga: BNPB: Banjir rendam 376 rumah warga Kabupaten Kapuas Hulu Kalbar
Sementara sungai Boyan, sungai Semangut, sungai Mentebah, sungai Sibau dan sungai Kapuas debit air mengalami peningkatan.
"Belum diketahui pasti jumlah rumah dan warga terdampak banjir sebab kami masih mengumpulkan data di lapangan dan menunggu laporan dari desa dan kecamatan," ucap Gunawan.
Oleh sebab itu, Gunawan mengimbau kepada seluruh camat dan kepala desa serta kelurahan untuk segera menyampaikan laporan sesuai format yang telah disampaikan sebelumnya melalui surat edaran.
"Data itu penting sebagai dasar kami menyampaikan kepada pimpinan untuk mengambil langkah terutama penanganan dan penetapan status ketika terjadi bencana alam seperti ini," kata Gunawan.
Berdasarkan data BPBD Kapuas Hulu, Rabu (29/11) banjir meredam Kecamatan Pengkadan dan Kecamatan Bika, tercatat 5.030 jiwa dari 1.678 kepala keluarga, sebanyak 78 fasilitas umum terdampak banjir, bahkan 1.105 rumah penduduk terendam banjir.
Di sisi lain, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (1/12) kemarin, terdapat 20 sekolah di Kapuas Hulu terpaksa diliburkan karena terdampak banjir, salah satunya yaitu SDN 03 Teluk Barak, SDN Tanjung Jati dan sejumlah gedung sekolah di daerah pesisir sungai Kapuas.
Sementara itu, pantauan ANTARA, di lokasi banjir tepatnya di daerah Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, Sabtu (2/12) debit air semakin naik, bahkan sejumlah rumah warga sudah mulai tergenang banjir.
Selain itu,akses transportasi darat di ruas jalan Kalimantan Teluk Barak juga terputus akibat banjir, dengan kedalaman air rata-rata 80 centimeter sampaikan dengan 1,90 meter.
Masyarakat yang tinggal di Teluk Barak terpaksa menggunakan perahu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan membuat panggung di dalam rumah sebagai tempat pengungsi saat banjir.
Sampai dengan pukul 17.21 WIB, Sabtu (2/12) sore, debit air masih semakin naik dan dikhawatirkan terjadi banjir besar seperti beberapa tahun sebelumnya.
Baca juga: Banjir dan tanah longsor di Bunut Hulu Kalbar satu jembatan hanyut
Baca juga: BPBD Kalbar terus pantau kondisi banjir dan longsor di Kapuas Hulu
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023