jumlah pengungsi saat ini mencapai 52.113 jiwa atau 12.301 kepala keluarga (KK), dimana 32.129 jiwa (7.267 KK) terdapat di Aceh Tengah dan 19.984 jiwa (5.034 KK) di Bener Meriah.Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional penanggulangan Bencana memutuskan distribusi bantuan untuk korban gempa bumi di Aceh Tengah yang mengalami kerusakan paling parah ditetapkan sebesar 80 persen sementara di Bener Meriah 20 persen.
"Bantuan bagi korban gempa Aceh Tengah terus dikirim, baik dari BNPB, kementerian, lembaga, dunia usaha, internasional, LSM maupun dari masyarakat. Bupati Aceh Tengah dan Bupati Bener Meriah telah menyetujui kebijakan tersebut porsentase tersebut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa jumlah pengungsi saat ini mencapai 52.113 jiwa atau 12.301 kepala keluarga (KK), dimana 32.129 jiwa (7.267 KK) terdapat di Aceh Tengah dan 19.984 jiwa (5.034 KK) di Bener Meriah.
Saat ini, banyak pengungsi terutama yang mengungsi di halaman rumah telah kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat juga secara mandiri memperbaiki rumahnya.
Distribusi bantuan terus disalurkan kepada para korban gempa. Bantuan diberikan kepada korban oleh petugas berkeliling memberikan bantuan. Bukan masyarakat yang mendatangi posko.
Bantuan logistik dan peralatan dari BNPB terus berdatangan. Pengiriman dari udara melalui pesawat kargo ke lapangan terbang Lhokseumawe lalu 3 jam dengan truk menuju ke Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Bantuan BNPB yang telah disalurkan ke Aceh Tengah dan Bener Meriah meliputi tenda keluarga 180 unit, genset 1,2 KVA 30 unit, velbed 600 unit, tenda pengungsi 66 unit, makanan siap saji 1.638 paket, lauk pauk 1.218 paket, matras 52 lembar, tenda gulung 500 lembar, sandang 900 paket, selimut 360 lembar, peralatan dapur 200 paket, dan lainnya. BNPB masih terus mengirimkan bantuan untuk korban.
Lembaga, dunia usaha, media, internasional dan masyarakat yang hendak mengirimkan bantuan hendaknya mengacu pada proporsi tersebut.
Bantuan langsung disalurkan ke Posko Tanggap Darurat Kab Bener Meriah dan Posko Tanggap Darurat Kab Aceh Tengah. Jika langsung disalurkan ke korban hendaknya melaporkan datanya ke Posko.
Sementara di tempat terpisah Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum (SAMPU) Bidang Keterpaduan Pembangunan, Taufik Widjojono mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum terus memfokuskan penanganan bencana gempa di Aceh Tengah melalui dua hal.
Pertama, jelas Taufik, memastikan akses jalan dapat terlewati. Titik rusak terparah akses jalan nasional Bireun--Takengon berada di Km 90 -- Km 95. Direktorat Jenderal Bina Marga terus melakukan penanganan menggunakan alat berat.
Kedua, mempersiapkan prasarana untuk menunjang kebutuhan sehari-hari para pengungsi.
"Kementerian PU terus melakukan evaluasi dan monitoring tanggap bencana yang diperlukan. Masih ada alat-alat bantuan yang telah disiapkan di Medan," tambah Taufik yang ditunjuk sebagai koordinator dan penanggung jawab tanggap darurat sektor infrastruktur PU untuk gempa Aceh Tengah.
Saat ini akses jalan nasional Bireun--Takengon sudah bisa fungsional dilewati meski masih terbatas.
Sementara Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Ditjen Bina Marga, Subagyo mengatakan, bahwa pembiayaan untuk Aceh, jalan nasional 40 juta/km. Total dana untuk penanganan tanggap darurat gempa Aceh Tengah menghabiskan Rp3,6 miliar.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013