Jakarta (ANTARA) -
Dalam kegiatan Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023, yang diselenggarakan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI), di Jakarta, Sabtu, Anies mengatakan untuk menghadapi tantangan global ke depan, Indonesia harus memiliki rencana strategi matang dalam mewarnai kancah politik internasional.
"Kami melihat politik luar negeri ke depan perlu mempertahankan lima pilar," kata Anies.
Anies menyebutkan pilar pertama ialah pertahanan yang adaptif atau mampu mengikuti perkembangan dan tantangan global.
Baca juga: Anies ingin RUU Perampasan Aset segera dituntaskan
Menurut mantan rektor Universitas Paramadina itu, Indonesia harus mampu memiliki angkatan bersenjata, baik di laut, darat, dan udara, yang siap menjaga laut dan kepulauan di Indonesia.
Kemudian, lanjutnya, sistem siber untuk melindungi masyarakat secara digital juga harus diperkuat, sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga negara Indonesia.
Pilar kedua adalah ekonomi maju yang berkeadilan. Pilar itu mengedepankan bahwa negara kuat terlahir dari ekonomi dan rakyat yang makmur dan sejahtera. Oleh karena itu, kata Anies, Pemerintah harus membuat kesepakatan perdagangan yang bebas tetapi berkeadilan.
Pilar kedua itu bisa terwujud dengan pembangunan infrastruktur digital yang merata, penciptaan aturan inklusif, demokratis, dan terakhir harus ada perlindungan terhadap kekayaan intelektual.
Baca juga: Anwar Abbas dukung pasangan Anies-Muhaimin pada Pemilu 2024
Pilar ketiga yaitu menyangkut tentang lingkungan yang lestari.
Pilar tersebut harus mendorong Indonesia memiliki daya tawar di dunia yang mencakup beberapa poin, seperti akselerasi transisi energi berkeadilan, optimalisasi instrumen untuk nilai ekonomi dari karbon, serta aktif dalam forum global terkait dengan lingkungan hidup.
Anies mengaku pernah terlibat secara aktif dalam forum global terkait penataan kota saat dia menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Indonesia tidak jadi penonton, tetapi ikut mewarnai kebijakan-kebijakan perkotaan dunia pada saat itu," kata Anies.
Kemudian, pilar keempat yaitu brand Indonesia di mata dunia.
Anies mencontohkan bagaimana kuliner khas Indonesia, seperti pisang goreng, nasi goreng, dan sup rawon, telah diakui internasional sebagai salah satu makanan terenak atau pilihan favorit warga dunia.
Potensi seperti itu harus mampu dipertahankan dan bahkan dikembangkan ke depan, karena memiliki banyak manfaat ekonomi untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Baca juga: Anies: Indonesia harus kembali jadi "agenda setter" dunia
Terakhir, pilar kelima yang menurut Anies harus dipertahankan adalah diplomasi proaktif secara inklusif atau terbuka.
Untuk mewujudkan pilar itu, lanjutnya, keterlibatan pemuda, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi penting untuk menyuarakan gagasan-gagasan Indonesia ke depan.
"Kami melihat bukan hanya diplomat, tetapi kaum muda juga harus jadi ujung tombak Indonesia di kancah dunia," ujar Anies.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Anies: IKN hanya dirasakan manfaatnya oleh aparatur negara
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023