Prokhorovka, Moskow, Rusia (ANTARA News) - Mantan kontraktor intelejen Amerika Serikat Edward Snowden harus jangan mengganggu hubungan Rusia-Amerika jika dia ingin mendapat suaka di Rusia, kata juru bicara Presiden Vladimir Putin pada Jumat.
Ia mengulangi kembali syarat yang Presiden Putin pernah sampaikan sebelumnya.
Jubir itu Dmitry Peskov mengatakan dia tak mengetahui ada permintaan resmi untuk suaka dari Snowden.
Snowden yang masih buron pada Jumat mengatakan kepada sekelompok tokoh pegiat Hak Asasi Manusia dalam pertemuan di bandara udara Sheremetyevo di Moskow bahwa ia menginginkan suaka dari Rusia karena tidak bisa terbang ke tempat lain.
Wakil Pengawas HAM Tanya Lokshina mengatakan kepada Interfax News bahwa Snowden mengatakan kepada peserta pertemuan "ia ingin tinggal di sini" sementara anggota Dewan Masyarakat, suatu badan penasehat negara, Olga Kostina mengatakan kepada kantor berita ITAR-TASS bahwa Snowden meminta suaka di Rusia.
Pegiat terkemuka HAM Rusia dan pengacara tiba di bandara itu pada Jumat untuk mengadakan pertemuan dengan Snowden, kata saksi mata.
Snowden terjebak di wilayah singgah bandara tersebut sejak tiga pekan lalu.
Yang sudah hadir untuk mengadakan rapat pada pukul 13.00 GMT (20.00 WIB) itu adalah pengacara ulung Genri Reznik, Tanya Lokshina dari Pengawas HAM dan Sergei Nikitin, kepala perwakilan Amnesti Internasional cabang Moskow.
"Saya tidak tahu yang akan terjadi. Saya rasa semua akan baik-baik saja baginya," kata Vyacheslav Nikonov, anggota partai berkuasa di Rusia, yang juga diundang dalam pertemuan itu, kepada wartawan setibanya di bandara itu.
Kerumunan besar wartawan menantikan para pegiat ketika mereka tiba di bandara sementara para penumpang pesawat dengan pandangan bertanya-tanya menyaksikannya.
Snowden meminta untuk bertemu dengan kelompok-kelompok HAM di satu bandar udara Moskow pada Jumat guna membahas apa yang dikatakannya "sikap mengancam" Amerika Serikat untuk mencegah dia memperoleh suaka.
Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak dia terbang ke Moskow dari Hong Kong pada 23 Juni. Dia terdampar di kawasan transit bandara sejak itu, tak dapat mengambil tawaran suaka dari negara-negara ketiga.
Snowden dicari-cari oleh Washington atas dakwaan mata-mata karena mengungkap rincian rahasia program pengintaian AS. Alamat-alamat surat elektronik yang dia miliki dan dia kirimi undangan ke kelompok-kelompok hak asasi manusia dibenarkan otentik oleh pejabat bandara.
"Dalam beberapa pekan kami telah menyaksikan kampanye oleh para pejabat pemerintah AS untuk menghilangkan hak saya mencari dan menikmati suaka berdasarkan Ayat 14 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia," tulis Snowden.
"Skala sikap ancaman itu tanpa preseden," kata surat itu, satu salinannya dimuat di Facebook oleh seorang pejabat Human Rights Watch.
Kremlin telah membiarkan Snowden melakukan kegiatannya dengan mengatakan dia tidak memasuki wilayah Rusia. Snowden menarik satu permintaan suaka di Rusia setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkannya karena melakukan hal yang mengganggu "mitra-mitra Amerika kami".
Putin telah mengatakan Snowden hendaknya memilih tempat tujuan akhir dan pergi ke sana sesegera mungkin, tetapi tak jelas bagaimana dia akan ke satu di antara tiga negara Amerika Latin yang telah menawarkan suaka.
Pesawat jet Presiden Bolivia Evo Morales terpaksa mendarat di Austria setelah berangkat dari Moskow, di tengah-tengah kecurigaan bahwa Snowden berada di dalam pesat. Peristiwa itu memicu tuduhan bahwa Washington telah meminta negara-negara Eropa melarang penerbangan tersebut dari wilayah udara mereka.
"Tak pernah dalam sejarah sebelumnya negara-negara berkonspirasi memaksa satu pesawat presiden negara berdaulat untuk mendarat untuk mencari seorang pengungsi politik," tulis Snowden.
"Eskalasi bahaya ini merupakan ancaman tidak hanya pada martabat Amerika Latin atau keamanan saya pribadi tetapi juga hak dasar yang dimiliki orang hidup untuk hidup bebas dari penyiksaan."
Di surat yang dimuat di halaman Facebook wakil Human Rights Watch Tanya Lokshina, Snowden mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membahas "langkah-langkah berikut dalam situasi saya" tetapi tidak mengungkap rincian khusus, demikian AFP.
(M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013