Moskow (ANTARA News) - Mantan karyawan lembaga intelijen Amerika Serikat Edward Snowden meminta untuk bertemu dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia di satu bandar udara Moskow pada Jumat guna membahas apa yang dikatakannya "sikap mengancam" Amerika Serikat untuk mencegah dia memperoleh suaka.
Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak Snowden terbang ke Moskow dari Hong Kong pada 23 Juni. Dia terdampar di kawasan transit bandara Sheremetyevo sejak itu, tak dapat mengambil tawaran suaka dari negara-negara ketiga.
Snowden dicari-cari oleh Washington atas dakwaan mata-mata karena mengungkap rincian rahasia program pengintaian AS. Alamat-alamat surat elektronik yang dia miliki dan dia kirimi undangan ke kelompok-kelompok hak asasi manusia dibenarkan otentik oleh pejabat bandara.
"Dalam beberapa pekan kami telah menyaksikan kampanye oleh para pejabat pemerintah AS untuk menghilangkan hak saya mencari dan menikmati suaka berdasarkan Ayat 14 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia," tulis Snowden.
"skala sikap ancaman itu tanpa preseden," kata surat itu, satu salinannya dimuat di Facebook oleh seorang pejabat Human Rights Watch.
Kremlin telah membiarkan Snowden melakukan kegiatannya dengan mengatakan dia tidak memasuki wilayah Rusia. Snowden menarik satu permintaan suaka di Rusia setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkannya karena melakukan hal yang mengganggu "mitra-mitra Amerika kami".
Putin telah mengatakan Snowden hendaknya memilih tempat tujuan akhir dan pergi ke sana sesegera mungkin, tetapi tak jelas bagaimana dia akan ke satu di antara tiga negara Amerika Latin yang telah menawarkan suaka.
Pesawat jet Presiden Bolivia Evo Morales terpaksa mendarat di Austria setelah berangkat dari Moskow, di tengah-tengah kecurigaan bahwa Snowden berada di dalam pesat. Peristiwa itu memivu tuduhan bahwa Washington telah meminta negara-negara Eropa melarang penerbangan itu dari wilayah udara mereka.
"Tak pernah dalam sejarah sebelumnya negara-negara berkonspirasi memaksa satu pesawat presiden negara berdaulat untuk mendarat untuk mencari seorang pengungsi politik," tulis Snowden.
"Eskalasi bahaya ini merupakan ancaman tidak hanya pada martabat Amerika Latin atau keamanan saya pribadi tetapi juga hak dasar yang dimiliki orang hidup untuk hidup bebas dari penyiksaan."
Di surat yang dimuat di halaman Facebook wakil Human Rights Watch Tanya Lokshina, Snowden mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membahas "langkah-langkah berikut dalam situasi saya" tetapi tidak mengungkap rincian khusus, demikian Reuters.
(M016/A/H-RN)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013