"Target IPO BEI tahun ini sebanyak 30 perusahaan, tetapi kita berharap sebanyak 40 perusahaan," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, ketika ditemui di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan selama tahun ini sudah ada 24 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, pencapaian itu yang mendorong otoritas pasar modal untuk dapat melebihi target yang ditetapkan BEI.
"Sudah ada lima perusahaan yang siap mencatatkan sahamnya di BEI, lalu pekan depan ada salah satu perusahaan sektor perbankan skala nasional yang ingin melakukan mini expose," ujar dia.
Ia mengemukakan lima perusahaan yang siap mencatatkan sahamnya pada semester kedua tahun ini adalah PT Grand Kartech, PT Sidomuncul, PT Arita Prima, PT Siloam Internasional Hospitals, dan PT Kota Delta Mas.
Sejauh ini, lanjut dia, pihak BEI juga bekerjasama dengan beberapa asosiasi salah satunya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan Asosisasi Pengusahaa Indonesia (Apindo) untuk ikut mengembangkan pasar modal.
Sebelumnya, Dewan Komisioner OJK Bidang Pasar Modal, Nurhaida, mengatakan maraknya aksi korporasi dapat menjadi landasan bahwa industri pasar modal Indonesia masih positif ke depan.
"Banyaknya perusahaan yang melakukan aksi korporasi di pasar modal seperti penawaran umum perdana saham (IPO), `right issue` (penawaran umum terbatas), dan penerbitan surat utang (obligasi) diharapkan dapat menjadi landasan positifnya industri," ujar dia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013