Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus betul-betul menjaga kerahasiaan data pemilu.
Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf menyikapi kabar bocornya data pemilih pemilu di situs KPU.
"Kebocoran ya kita sayangkan ya bahwa itu sampai bocor, itu sudah kita sayangkan, karena itu kita harapkan KPU harus betul-betul menjaga kerahasiaan itu ya," kata Wapres usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat.
Wapres mengatakan saat ini sering terjadi kebocoran-kebocoran data, sehingga hal itu harus menjadi perhatian semua pihak.
"Memang sekarang ini 'musimnya bocor'. Nah ini supaya ke depan itu lebih dijaga," pintanya.
Sebelumnya, Rabu (29/11), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggandeng tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mendalami laporan terkait dugaan kebocoran data Pemilu 2024 di situs kpu.go.id.
"Kami masih memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang selama ini sudah ada, yaitu tim dari KPU, tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kemudian dari tim cyber crime Mabes Polri, dan juga BIN dan Kemenkominfo," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
KPU pada Selasa (28/11) mengatakan telah menerima informasi terkait dugaan pembobolan data yang dilakukan peretas bernama "Jimbo", yang mengklaim berhasil meretas situs KPU dan mengakses data pemilih dari situs tersebut.
Baca juga: Anggota Komisi II: KPU harus selidiki seksama dugaan kebocoran data
Baca juga: BSSN lakukan forensik digital dalam dugaan kebocoran data KPU
Baca juga: KPU diminta terbuka soal dugaan kebocoran data DPT
Baca juga: Menkominfo bantah dugaan kebocoran DPT Pemilu 2024 bermotif politik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023