"Rata-rata harga gabah di tingkat petani dan penggilingan mengalami kenaikan pada November 2023. Kenaikan rata-rata harga gabah kering panen tingkat petani ini sebesar 3,32 persen," ujar Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan peningkatan harga gabah kering panen tingkat petani sebesar 3,32 persen itu terjadi dari harga Rp6.663 per kilogram pada Oktober menjadi Rp6.885 per kilogram pada November.
"Sedangkan di tingkat penggilingan, gabah kering panen mengalami kenaikan sebesar 3,07 persen dari Rp6.783 per kilogram di Oktober menjadi Rp6.991 per kilogram pada November," katanya.
Dia melanjutkan untuk gabah kering panen mencapai harga tertinggi sebesar Rp7.600 per kilogram dengan varietas gabah Inpari 32 HDB yang terdapat di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.
"Sedangkan harga gabah terendah berasal dari kelompok varietas gabah Muncul dengan harga Rp6.400 per kilogram yang ada di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan," ucapnya.
Ia melanjutkan untuk di tingkat penggilingan harga gabah tertinggi mencapai Rp7.750 per kilogram dengan gabah varietas Inpari 32 HDB yang ada di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan harga gabah terendah ada di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan dengan varietas Muncul Rp6.400 per kilogram. Harga-harga tersebut di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp5.100 per kilogram.
"Untuk gabah kering giling mengalami kenaikan 2,28 persen, untuk tingkat petani menjadi Rp7.454 per kilogram. Sedangkan di tingkat penggilingan naik 2,31 persen menjadi Rp7.576 per kilogram," tambahnya.
Menurut dia, untuk harga beras dengan kualitas premium di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 0,99 persen, menjadi Rp13.057 per kilogram. Sedangkan untuk kualitas medium turun 1,68 persen atau sebesar Rp12.433 per kilogram.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023