PBB (ANTARA News) - Amerika Serikat dan Israel pada Kamis (11/7) menentang usaha Iran dan Suriah untuk menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penjabat duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Rosemary DiCarlo, menyebut kampanye pencalonan itu "sangat tidak layak" karena menganggap kedua negara tersebut memiliki catatan buruk soal hak asasi manusia.
Seperti dilansir AFP, DiCarlo mengemukakan kepada wartawan bahwa belum ada negara yang mengajukan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendukung kandidat-kandidat mereka.
"Tetapi dalam pandangan kami, usaha-usaha kedua negara itu untuk menjadi anggota Dewan HAM sangat tidak layak dengan mandat yang ada untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara ini, catatan hak asasi manusia yang buruk dan kolaborasi untuk menekan aspirasi-aspirasi rakyat Suriah," katanya.
Sementara Utusan Israel untuk PBB Ron Prosor bahkan menyebut usaha itu sebagai "satu catatan kegilaan dunia baru."
"Menempatkan Iran dan Suriah di Dewan HAM seperti menempatkan Godfather dalam program perlindungan saksi," katanya seperti dikutip AFP.
Iran dan Suriah termasuk di antara tujuh negara yang bersaing ketat untuk merebut empat kursi Asia-Pasifik di Dewan HAM PBB yang bermarkas di Jenewa, kata diplomat kepada AFP.
Mereka akan bersaing dengan China, Jerman, Maladewa, Arab Saudi dan Vietnam. Pemungutan suara atas 14 kursi dewan itu akan dibahas Majelis Umum PBB di New York November mendatang.
Iran adalah anggota Komisi Hak Perempuan PBB dan Suriah anggota Komite Hak Asasi Manusia UNESCO.
Suriah berusaha menjadi anggota Dewan HAM PBB yang beranggotakan 47 negara tahun 2011 tetapi mundur karena kontroversi soal tindakan Presiden Bashar al Assad dalam menumpas pemberontakan yang bermula tahun itu.
Para diplomat dan kelompok non-pemerintah seperti Human Rights Watch memperkirakan Suriah dan Iran akan berjuang untuk mendapatkan suara dari 193 anggota Majelis Umum PBB.
Penerjemah: Rafaat Nurdin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013