Women's Hospital International and Fertility Centre di Facebook mengatakan Namukwaya melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan melalui proses sesar usai menjalani program bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF).
IVF merupakan pengobatan infertilitas yakni kondisi di mana seorang perempuan gagal untuk hamil.
Sang bayi masing-masing memiliki bobot 2 kilogram saat dilahirkan pada usia 34 pekan.
“Merayakan hari jadi kami yang ke-20, kami mencatat peristiwa yang luar biasa, yakni kelahiran anak kembar dari ibu tertua di Afrika yang berusia 70 tahun!”, demikian menurut keterangan pihak rumah sakit.
“Kisah ini tidak hanya tentang kesuksesan medis, tetapi juga tentang kekuatan dan ketangguhan jiwa manusia,” lanjut pernyataan tersebut.
Namukwaya kini menjadi perempuan tertua di Benua Afrika yang melahirkan, kata rumah sakit.
Kepada stasiun TV swasta Uganda, NTV, dia mengatakan ini adalah persalinan keduanya dalam tiga tahun setelah kelahiran bayi perempuan pada 2020.
Namukwaya, yang menggambarkan kelahiran tersebut sebagai sebuah keajaiban, mengenang masa-masa sulit selama kehamilan, seperti ditinggalkan ayah dari anak-anaknya, menurut laporan.
Namukwaya mengaku bahwa pria tersebut takut menjadi ayah dari anak kembar, selain tidak pernah muncul di rumah sakit tempatnya dirawat.
Namukwaya dikabarkan kehilangan suaminya pada 1992 sebelum menjalin hubungan lain selama empat tahun kemudian.
Dia disebut mengalami keguguran saat pernikahan pertamanya.
Baca juga: Kisah bidan Qeshta, bantu kelahiran dan melahirkan di Gaza
Baca juga: KPPPA: Peran laki-laki mampu turunkan angka kematian ibu melahirkan
Baca juga: Siap secara psikologis bisa atasi kecemasan pada ibu pasca melahirkan
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023