Program “Basamo” ini akan dilaksanakan di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Sumatera. Program “Basamo” ini diharapkan menjawab kebutuhan menjaga keanekaragaman hayati melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, menerapkan budidaya perkebunan yang baik/good agriculture practice (GAP) dan mensejahterakan anak di Kabupaten Kuantan Singingi. Mengapa perlu menjaga keanekaragaman hayati? Menurut data dari BPMPD Provinsi Riau, dari 8,9 juta hektar luas Provinsi Riau, 4,3 juta hektarnya merupakan komoditas perkebunan (Disbun Riau, 2023). Berdasarkan data ini, perubahan perilaku mulai dari anak usia sekolah hingga praktik baik pengelolaan perkebunan yang baik bagi masyarakat skala kecil harus dilakukan.
“Save the Children menyadari betapa pentingnya inisiatif ini dalam meningkatkan kesejahteraan anak di Riau. Program ini merupakan langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Dengan melibatkan anak diharapkan mereka memahami pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.” Jelas Kurwiany Ukar/Interim CEO Save the Children Indonesia.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun keanekaragaman hayati tetap terjaga, maka Program Basamo ini juga akan mendampingi masyarakat petani karet alam untuk melakukan serangkaian praktik baik yaitu pertanian karet secara berkelanjutan, dan juga meningkatkan ekonomi secara signifikan. Contohnya penggunaan teknologi modern, akses kepada perbankan untuk mendapatkan kredit, dan penerapan AGP (Good Agricultural Practices).
Program BASAMO merupakan solusi menjaga keanekaragaman hayati dan memulihkan ekosistem dengan menggunakan cara bertani yang alami sesuai kearifan lokal dan di saat yang bersamaan melibatkan anak dalam sistem perlindungan serta memberikan pendidikan yang berfokus pada pembangunan keberlanjutan. Proyek ini akan diimplementasikan di tiga desa di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, yaitu Desa Pangkalan Indarung (Kecamatan Hulu Singingi), Desa Lubuk Ambacang (Kecamatan Hulu Kuantan), dan Desa Teluk Beringin (Kecamatan Gunung Toar).
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023