"Jarak dari Distrik Paro dan Distrik Kenyam sangat jauh sehingga kami minta para Kapolres tidak perlu mengejar KKB karena itu akan sangat berisiko," katanya di Jayapura, Jumat.
Menurut Fakhiri, kasus penembakan oleh KKB pada Pos TNI yang berada di Distrik Paro yang mengakibatkan dua anggota TNI meninggal saat itu bukan diserang tetapi memang terjadi gangguan.
"Jika dikatakan bahwa Pos TNI diserang sebenarnya tidak, tapi terjadi gangguan," ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya mengimbau agar aparat keamanan tidak terpancing tetapi tetap berjaga dan memastikan gangguan dari KKB tidak terulang kembali.
"Untuk itu semua anggota harus meningkatkan pengamanan agar gangguan dari KKB bisa ditekan," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya tetap mengambil langkah-langkah penegakan hukum dan diharapkan anggota Polri maupun TNI yang bertugas di wilayah itu bisa menangkap anggota KKB termasuk jaringan dari kelompok yang berseberangan dengan paham NKRI.
"Karena memang sudah banyak anggota KKB yang ditangkap sehingga diharapkan ini bisa dikembangkan supaya ke depan semua jaringan mereka bisa diketahui," ujarnya.
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023