Jenewa (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis mendesak Armenia dan Azerbaijan, Kamis (30/11), untuk melakukan "dialog konstruktif" demi perdamaian.

Pernyataan Ignazio Cassis tersebut disampaikan setelah bertemu Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov di sela-sela Dewan Menteri Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa.

"Swiss mendorong Armenia dan Azerbaijan untuk melakukan dialog konstruktif untuk mencapai perdamaian abadi dan siap berkontribusi jika semua pihak setuju," tulis Cassis di platform X.

Hubungan antara kedua bekas republik Soviet tersebut tegang sejak tahun 1991 saat militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, serta tujuh wilayah lainnya yang berdekatan.

Sebagian besar wilayah itu dibebaskan oleh Azerbaijan selama perang pada musim gugur 2020, yang berakhir setelah perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh Rusia dan membuka pintu menuju normalisasi.

Azerbaijan menegakkan kedaulatan penuh di Karabakh setelah "operasi anti-terorisme" pada September, setelah pasukan separatis di wilayah tersebut menyerah.

Menteri Luar Negeri Azerbaijan, dalam pernyataannya pada 21 November, mendesak Armenia untuk melanjutkan negosiasi dan "menghindari penundaan baru yang tidak perlu" dalam proses perdamaian.

Delegasi dari Azerbaijan dan Armenia diperkirakan bertemu pada 30 November untuk membahas masalah penetapan batas perbatasan.

Baca juga: Presiden Azerbaijan: Prancis bertanggung jawab jika ada konflik baru
Baca juga: AS lihat peluang nyata bagi perdamaian Azerbaijan, Armenia
Baca juga: Armenia dan Azerbaijan sepakati prinsip dasar solusi damai

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023