Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Ledakan bom Kamis menewaskan sedikitnya dua orang dan mencederai delapan lain, termasuk empat anggota paramiliter Korps Perbatasan (FC) di sebuah kota di Pakistan baratdaya dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata sejumlah pejabat.
Bom tersebut disembunyikan di sebuah lemari es yang ditempatkan di kereta dorong di kota Chaman yang berbatasan dengan Afghanistan, lapor AFP.
"Ledakan terjadi di dekat pos pemeriksaan FC ketika seorang anak laki-laki berusia 14 tahun menyeberang ke Pakistan dari sisi perbatasan Afghanistan sambil mendorong kereta itu," kata pejabat senior pemerintah setempat Usman Gul kepada AFP.
Menurut pejabat itu, ledakan tersebut menewaskan anak itu dan seseorang yang sedang lewat dan melukai delapan lain, termasuk empat aparat FC.
Kepala departemen dalam negeri provinsi itu, Akbar Hussain Durrani, juga mengkonfirmasi insiden tersebut.
Chaman adalah kota besar kedua di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan, setelah Torkham di wilayah baratlaut.
Chaman juga merupakan rute darat utama bagi pengiriman perbekalan NATO dari Pakistan ke Afghanistan.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013