Digital trust itu menjadi aspek yang paling utama dijaga oleh Aftech sebagai asosiasi....

Jakarta (ANTARA) - Executive Director Indonesia Fintech Association (Aftech) Aries Setiadi menyatakan bahwa pihaknya meyakini digital trust menjadi aspek yang paling utama.

“Kami di Aftech percaya bahwa kepercayaan konsumen itu hal yang utama, digital trust itu menjadi aspek yang paling utama dijaga oleh Aftech sebagai asosiasi,” ujar Aries dalam Media Clinic AFTECH bersama VIDA: “Tingkatkan Kesadaran Data Pribadi: VIDA ajak Pengguna Untuk Menjaga Keamanan Data Masing-Masing”, di Jakarta, Kamis.

Saat awal berdiri pada tahun 2016, Aftech sebagai asosiasi penyelenggara teknologi finansial (financial technology) di Indonesia memiliki 24 member dengan model bisnis, sistem pembayaran, dan peer-to-peer lending/ P2P. Namun, kini member Aftech sudah berjumlah 330 dengan lebih dari 25 model bisnis.

Sejak tahun 2017, perlindungan data pribadi dan kerahasiaan data sudah menjadi prioritas bagi Aftech, lebih dahulu dibandingkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang baru disahkan pada tahun 2022.

Pada tahun 2019, Aftech ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Self Regulatory Organizations (SRO) untuk penyelenggaraan teknologi finansial (financial technology) dalam kluster inovasi keuangan digital.

Memasuki tahun 2021, pihaknya juga merilis kode etik untuk perlindungan data pribadi dan kerahasiaan data di sektor teknologi finansial.

“Itu menunjukkan komitmen Aftech sebagai asosiasi untuk bisa menjaga kerahasiaan data dan memberikan perlindungan terhadap konsumen. Kami tentu selalu mengimbau untuk member-member kami, anggota-anggota kami, mematuhi kode etik perlindungan data kerahasiaan data tersebut,” ujar Aries.

Di sisi lain, keamanan data tidak hanya dapat dijaga dari sisi platform penyelenggara fintech, tetapi juga menjadi kewajiban para konsumen dari layanan fintech.

Terlebih lagi, literasi keuangan dan literasi digital di Indonesia masih relatif rendah jika dibandingkan dengan tingkat inklusi keuangan dan inklusi digital. Artinya, banyak orang yang sudah menggunakan layanan fintech, namun belum memiliki literasi yang baik.

Oleh karena itu, Aftech menyambut baik ajakan VIDA menggunakan media clinic hari ini. "Terima kasih juga kepada VIDA, tentunya sudah menyediakan tempat bagi media clinic hari ini,” kata dia pula.

Rangkaian media clinic ini merupakan bagian dari Bulan Fintech Nasional yang diselenggarakan oleh Aftech setiap tahun dari 11 November sampai dengan 12 Desember, tujuannya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, khususnya terkait fintech serta ekonomi digital di Indonesia. Karena itu, gaung terkait dengan keamanan data dapat lebih luas disampaikan kepada masyarakat.
Baca juga: Aftech: Kolaborasi fintech dan BPR diperlukan dorong inklusi keuangan
Baca juga: Aftech sebut pentingnya perlindungan data pribadi dan keamanan siber

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023