Jakarta (ANTARA News) - Selama tiga minggu, Israel telah meningkatkan dan mengintensifkan agresi militernya yang telah menewaskan sedikitnya 320 warga Lebanon. Zionis Israel tidak hanya membunuh warga sipil, termasuk anak-anak, tetapi juga menghancurkan fasilitas vital seperti air minum, listrik, rumah sakit, pusat latihan, infrastruktur termasuk bandar udara Beirut, jembatan, kereta api, dan stasiun pengisian bahan bakar, demikian pernyataan yang diperoleh ANTARA News dari Kedubes Republik Islam Iran di Jakarta, Sabtu. Tentara negara yang didukung penuh Amerika Serikat (AS)itu pun menghancurkan infrastruktur publik dan membunuh warga tak berdosa di Palestina di Gaza, menahan menteri-menteri Palestina dan anggota parlemen negara itu. Aksi brutal ini tidak adil dan tidak dapat diterima masyarakat internasional khususnnya negara-negara Islam dan masyarakat cinta damai. Selain itu, kekerasan militer itu pun melanggar hak dasar untuk hidup dan berbagai konvensi mengenai hak asasi manusia sesuai Konvensi Jenewa ke-4 pada 12 Agustus 1949 dan undang-undang lainnya. Agresi dan invansi brutal dari rezim Zionis itu bukan hal baru dan telah dilaksanakan hampir setengah abad terakhir yang ditindaklanjuti dengan aksi perlawanan masyarakat Palestina, Lebanon, dan negara lain di kawasan tersebut. Siapa yang telah memveto resolusi dari Badan Keamanan PBB telah menempatkan kekerasan serta bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat yang tidak bersalah. Sejarah telah membuktikan bahwa penindasan dan kekejaman tidak bisa dibiarkan. Masyarakat dunia yang cinta damai akan mengutuk agresi tersebut. Republik Islam Iran mengharapkan dukungan seluruh bangsa untuk bersama-sama mengutuk keras aksi Zionis, para pendukung dan sekutunya karena aksi mereka itu melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006