Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis sore kembali bergerak melemah tipis sebesar lima poin meski suku bunga acuan (BI rate) dinaikkan.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp9.960 dibanding posisi sebelumnya Rp9.955 per dolar AS.

Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis, mengatakan dinaikkannya BI rate sebesar 50 basis poin, belum menjadi jaminan bahwa nilai tukar rupiah kembali stabil.

Pasalnya, lanjut dia, pelemahan nilai tukar rupiah lebih karena faktor eksternal, yakni penguatan nilai tukar dolar AS terhadap semua mata uang dunia karena masih adanya rencana bank sentral AS (The Fed) untuk mengurangi program stimulus.

"Yang menjadi permasalahan saat ini adalah pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS paling fluktuatif jika dibandingkan dengan mata uang negara lain di kawasan Asia," kata dia.

Menurut dia, BI harus memperkuat fundamental rupiah salah satunya dengan memperkuat cadangan devisa sehingga nilai tukar domestik dapat menjadi lebih stabil.

Kendati demikian, kata dia, kenaikkan BI rate sebesar 50 bps dinilai untuk menenangkan pasar dan mencegah spekulasi terhadap nilai tukar rupiah yang terus melemah jika BI rate tetap berada di level enam persen.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp9.979 dibanding posisi sebelumnya (10/7) Rp9.970 per dolar AS.
(KR-ZMF/R010)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013