Jakarta (ANTARA) - Pakar ginekologi dari Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG mengatakan wanita menopause dibolehkan memberi organ intimnya yakni vagina minyak zaitun sebagai lubrikasi.
"Lubrikasi kurang, sudah kering. Cairannya (di vagina) kurang makanya harus diberikan lubrikasi. Itu boleh. Minyak zaitun boleh karena vagina bukan area yang steril," kata dia dalam seminar “Menopause bukan akhir hidup perempuan” di Jakarta, Kamis.
Menurut Yeni, vagina kering merupakan salah satu gejala yang sering dialami wanita menopause. Kondisi ini bisa memunculkan rasa tak nyaman hingga menyebabkan rasa sakit saat berhubungan intim. Rasa sakit yang kadang juga meliputi perih ini terkadang tak kunjung hilang hingga sepekan sejak berhubungan intim.
Baca juga: Kapan rata-rata wanita alami menopause?
Oleh karena itu, sambung Yeni, memberikan organ intim minyak zaitun dibolehkan. Laser vagina juga bisa menjadi pilihan guna merangsang produksi cairan pada vagina.
Selain vagina kering, masih ada beberapa gejala yang juga sering dialami wanita menopause seperti semburan panas (hot flashes), demam, keringat pada malam hari, gangguan tidur, perubahan metabolisme, payudara mengendur, serta tekanan darah, kolesterol, dan gula darah meningkat.
"Yang paling banyak dikeluhkan, adanya penambahan berat badan. Makan sudah enggak (sering). Olahraga iya, kayaknya ngemil sudah enggak. Selain itu, keringat malam hari, malam terbangun lalu tidak bisa tidur lagi, sulit tidur termasuk gejala menopause," jelas Yeni.
Baca juga: Menjaga hidup tetap berkualitas di masa menopause
Gejala-gejala tersebut bahkan terjadi beberapa tahun sebelum menopause dan terus berlanjut bahkan setelah menstruasi berhenti.
“Setiap perempuan biasanya menghadapi risiko unik berdasarkan genetika dan faktor lainnya, sehingga sangat penting bagi perempuan untuk memahami cara melindungi diri dari meningkatnya risiko kesehatan lain setelah menopause," ujar Yeni yang berpraktik di Klinik Health 360 itu.
Menopause merupakan proses biologis yang terjadi pada semua perempuan, yang awalnya ditandai dengan perimenopause. Pada masa perimenopause, seorang perempuan akan mengalami beberapa gejala, dan gejala tersebut akan bertahan ataupun bertambah bahkan saat menopause terjadi.
Baca juga: Olahraga, satu dari beberapa kiat tunda andropause
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023