...persentase jalan yang rusak mencapai 60-an persen..."
Kudus (ANTARA News) - Beberapa ruas jalan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang selama ini dijadikan jalur alternatif untuk antisipasi kemacetan arus lalu lintas yang melintasi Jalan Kudus--Pati selama Lebaran banyak yang masih mengalami kerusakan.
"Kerusakan yang terjadi pada jalan yang selama ini sering dijadikan jalur alternatif memang cukup parah, karena persentase jalan yang rusak mencapai 60-an persen," kata Kabid Bina Marga pada Dinas Bina Marga Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Kudus, Joko Mukti Harso, di Kudus, Rabu.
Jalan yang selama ini sering dijadikan jalur alternatif lintas utara pantai Jawa (Pantura) terdiri atas arah Semarang dilewatkan melalui perempatan Kerawang ke kiri menuju Tanjungrejo, Honggosoco, Margorejo, Kandang Mas, hingga Gembong (Kabupaten Pati).
Sedangkan dari arah Pati melalui pertigaan Bulungcangkring hingga pertigaan Jepang, Kudus.
Kerusakan jalan yang paling parah, katanya, terjadi di wilayah Selatan, yakni di wilayah Bulungcangkring.
Untuk itu, kata dia, jalan tersebut memang belum layak dijadikan jalur alternatif.
Sementara di tempat terpisah, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto mengatakan, bahwa konstruksi permanen sedang dipersiapkan untuk jalan nasional di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa.
"Kami berharap usia jalan bisa lebih panjang, meskipun untuk investasi awal membutuhkan biaya lebih besar," kata Djoko Murjanto, di Jakarta, Rabu.
Jalur Pantura Jawa nantinya akan meningkat kekuatannya dengan kemampuan muatan sumbu terberat (MST) 10 ton, dari kondisi sebelumnya MST 8 ton.
Usia jalan di jalur Pantura ditargetkan bisa menjadi 20 tahun, dibandingkan dengan kondisi saat ini yang rata-rata 10 tahun.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013