Diplomasi ekonomi juga semakin kuat dijalankan salah satunya melalui Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) yang berfokus pada sektor perdagangan dan investasi, industri, energi dan sumber daya mineral

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan kerja sama ekonomi digital antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel).

Kerja sama tersebut mencakup pembentukan sistem pertukaran informasi perdagangan secara digital, penguatan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual di era digital, kerja sama fasilitasi perdagangan digital, pengembangan center of excellence untuk startup digital, serta perluasan pasar UMKM unggulan Indonesia melalui pemanfaatan platform niaga elektronik (e-commerce) Korea Selatan.

“Diplomasi ekonomi juga semakin kuat dijalankan salah satunya melalui Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) yang berfokus pada sektor perdagangan dan investasi, industri, energi dan sumber daya mineral, dan ekonomi digital,” kata Menko Airlangga dalam acara memperingati 50 tahun hubungan Bilateral Indonesia dan Korea Selatan yang diadakan Forum Kerja Sama Indonesia dan Korea Selatan di Jakarta, Kamis.

Menko menjelaskan, dengan memiliki 212,9 juta pengguna internet pada awal 2023 dan penetrasi internet mencapai 77 persen, Indonesia juga terus mendorong perluasan pembangunan infrastruktur digital lainnya untuk mendorong konektivitas antar wilayah di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan diantaranya melalui pembangunan Jaringan Palapa Ring sepanjang lebih dari 12.000 kilometer (km), penambahan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) di lebih dari 8.000 titik, perluasan layanan 4G serta pengadaan 5G, pemanfaatan Satelit Multifungsi Satria di lebih dari 150.000 lokasi daerah 3T.

Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 diprediksi akan mencapai 82 miliar dolar AS atau mengalami pertumbuhan sebesar 8 persen dibandingkan 2022.

Adapun sub-sektor penopang utama ekonomi digital Indonesia adalah e-commerce, di mana tiga kategori produk dengan nilai transaksi terbesarnya yaitu fesyen, telepon seluler dan aksesorisnya, serta pelayanan personal dan kosmetik.

“Untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital, Indonesia akan terus menjalin kerja sama internasional dengan negara mitra yang memiliki keunggulan inovasi digital seperti Korea Selatan. Kerja sama dengan platform e-commerce Korea Selatan kami yakini akan semakin meningkatkan daya saing UMKM Indonesia dalam tataran global dan menguntungkan kedua negara,” terang Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menambahkan kolaborasi potensial lain antar kedua negara juga terus dijajaki seperti penelitian dan pengembangan. program magang, pelatihan kolaborasi dan knowledge-sharing, program inkubasi startup, maupun kerja sama investasi dan pendanaan.

“Melalui sinergi dan kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi digital serta perdagangan lintas batas, terutama bagi UMKM yang merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia dan Korea Selatan, sehingga akan terbangun I-Wave and K-Wave Together for the Future,” pungkasnya.

Sebagai informasi, total perdagangan kedua negara hingga September 2023 tercatat mencapai 15,7 miliar dolar AS. Korea Selatan juga merupakan negara asal investasi terbesar ke-7 di tahun 2022 dengan nilai investasi total sebesar 2,2 miliar dolar AS yang terdiri dari 2.907 proyek dan untuk tahun 2023 hingga bulan September telah mencapai 1,9 miliar dolar AS serta mencakup 5.215 proyek.


Baca juga: Wamenlu: Indonesia miliki banyak potensi kerja sama dengan Korsel
Baca juga: FPCI: Indonesia dan Korea Selatan memiliki hubungan yang istimewa
Baca juga: BPPSDM KP siapkan skema kerja sama dengan instansi Korea Selatan

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023