Warga yang tinggal di kaki bukit, bantaran sungai, kali, pinggir laut, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dalam cuaca ekstrem tersebut
Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, mengimbau warga di 139 kampung pada lima kelurahan daerah setempat mengantisipasi cuaca ekstrem akhir November hingga awal Desember 2023.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Sentani, Kamis, mengatakan sesuai informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem dan mengantisipasi dampaknya sedini mungkin.

“Warga yang tinggal di kaki bukit, bantaran sungai, kali, pinggir laut, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dalam cuaca ekstrem tersebut,” katanya.

Menurut Jan, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca juga: Hujan guyur mayoritas kota besar di Indonesia

“Papua juga masuk dalam intensitas curah hujan tinggi, sehingga warga di Kabupaten Jayapura perlu meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah musibah kembali terjadi,” ujarnya.

Berdasarkan data BMKG, lanjutnya, cuaca ekstrem dibagi dalam dua periode yaitu pertama 15-27 November 2023 Papua masuk bersama 32 provinsi di Indonesia yang mengalami cuaca ekstrem.

Kemudian, periode kedua pada 28 November hingga 1 Desember 2023, Papua kembali masuk dalam cuaca ekstrem bersama 15 provinsi di Indonesia.

“Meski kita tahu sekarang musim panas, kadang berawan, tetapi kami sebagai pemerintah berkewajiban mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Dia menambahkan cuaca di Papua terkadang susah untuk ditebak, terkadang panas terik, tetapi tiba-tiba bisa turun hujan dari intensitas rendah hingga lebat.

Baca juga: BMKG: Waspada peningkatan potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan


 

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023