Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Muhammad Ridwan mengatakan, memberikan dukungan psikososial bagi korban bencana butuh kolaborasi pentahelix yakni dari unsur pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat, dan media.
"Di dalam layanan dukungan psikososial, untuk masalah kebencanaan, tidak hanya tanggung jawab pemerintah. Diperlukan unsur-unsur pentahelix untuk berkolaborasi melakukan kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dalam konteks dukungan psikososial," kata pria yang akrab disapa Iwan itu dalam siniar kebencanaan, Kamis.
Iwan mengatakan, kontribusi dari para akademisi sangat diperlukan untuk memberikan masukan terkait langkah yang paling tepat dilakukan guna mengurangi trauma psikologis para penyintas.
"BPBD DKI Jakarta memiliki keterbatasan terhadap pengetahuan untuk layanan psikososial. Jadi, kami gandeng Himpunan Psikologi Indonesia untuk transfer pengetahuan kepada kami, begitu juga universitas seperti Universitas Tarumanegara, Mercu Buana, dan Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi wilayah DKI Jakarta," ujar Iwan.
Kemudian, Iwan menggarisbawahi peran penting media dalam layanan psikososial bagi penyintas bencana. Menurutnya, media merupakan suatu wadah yang dapat menyebarluaskan layanan psikososial ke masyarakat.
Kemudian, lanjut dia, peran masyarakat juga tak kalah penting terutama dalam memberikan pertolongan pertama psikologis atau psychological first aid.
Iwan mengatakan BPBD DKI Jakarta juga selalu bekerja sama dengan instansi lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
"Contohnya Dinas Pendidikan, itu harus dilibatkan karena saat bencana pun pendidikan harus terus berjalan," kata Iwan.
Dalam memberikan dukungan psikososial bagi penyintas bencana, Iwan mengatakan BPBD DKI melakukan berbagai jenis pendekatan sesuai kebutuhan penyintas.
Terapi tersebut, misalnya terapi bermain musik, membaca, dan menggambar. Kemudian, bisa juga dengan mendengarkan cerita dari para penyintas.
"Ketika mereka mendapatkan terapi yang sesuai kebutuhan, mereka akan nyaman, traumanya berkurang, dan siap untuk berinteraksi lagi dengan orang lain," ujar Iwan.
Baca juga: Pemprov Jabar bentuk mental masyarakat kuat menghadapi bencana
Baca juga: Konseling untuk memulihkan kesehatan mental korban bencana
Baca juga: Psikolog: Penyintas perlu dukungan psikologis awal cegah trauma
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023