Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama di bidang meteorologi dan geofisika dengan Pusat Nasional Meteorologi (NCM) Uni Emirat Arab (UAE).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Direktur Jenderal NCM Abdulla Al Mandous di kantor NCM Abu Dhabi, Rabu (29/11), demikian siaran pers KBRI Abu Dhabi.
Area kerja sama yang akan dijalin antara kedua belah pihak di antaranya berkaitan dengan sistem peringatan dini, modifikasi cuaca, pengembangan sumber daya manusia, serta konsultasi untuk layanan komersil terkait meteorologi dan geofisika.
Dwikorita mengatakan posisi Indonesia yang berada di Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik --jalur pertemuan tiga lempeng tektonik dunia-- menghadapi berbagai risiko kebakaran dan tsunami sehingga BMKG harus memiliki sistem peringatan dini yang lebih kuat.
Selain itu, kondisi alam Indonesia yang beragam menimbulkan berbagai tantangan di bidang sosial dan ekonomi, kata dia.
Menurut Dwikorita, kerja sama dengan berbagai pihak termasuk NCM UAE merupakan salah satu langkah bagi BMKG untuk lebih menguatkan peran tersebut melalui berbagi pengalaman, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan berbagai kolaborasi di bidang meteorologi dan geofisika.
“Dengan MoU ini, saya berharap Indonesia dan UAE dapat saling bertukar pengalaman dan keahlian dalam bidang klimatologi dan geofisika. Penandatanganan MoU ini juga mengambil momentum COP28 yang diselenggarakan di UAE. Baik BMKG maupun NCM merupakan pihak yang juga mendukung atau terlibat untuk isu perubahan iklim dan keberlanjutan.” kata Duta Besar RI untuk UAE Husin Bagis.
Baca juga: BMKG tingkatkan layanan informasi meteorologi maritim
Baca juga: China sukses kembangkan model meteorologi berbasis kecerdasan buatan
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023