Manila (ANTARA) - Satu-satunya gajah di Filipina mati di Kebun Binatang Manila, yang telah menjadi rumah bagi hewan dari golongan pachydermata (hewan berkulit tebal) tersebut selama 46 tahun, demikian disampaikan oleh Wali Kota Manila Maria Sheilah Honrado Lacuna-Pangan.
Wali kota itu mengatakan dalam sebuah unggahan video di media sosialnya bahwa Mali mati pada Selasa (28/11) sore waktu setempat di usia 49 tahun. Kota tersebut sedang melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian gajah betina itu.
Mali, yang memiliki nama lengkap Vishwa Ma'ali, menghabiskan seluruh hidupnya di Manila sejak disumbangkan oleh pemerintah Sri Lanka pada tahun 1977 saat berusia tiga tahun. Mali telah menjadi daya tarik utama bagi anak-anak sekolah, keluarga, dan wisatawan selama hampir lima dekade.
Noel Co, yang bertugas sebagai pengasuh Mali di kebun binatang tersebut sejak 2001, berduka atas kematian Mali dan mendeskripsikan gajah itu sebagai "anggota keluarga, saudara kandung."
Dalam konferensi pers pada Rabu (29/11), wali kota Manila itu mengatakan bahwa pemerintah kota akan berkomunikasi dengan pemerintah Sri Lanka untuk secara resmi memberi tahu mereka tentang kematian Mali dan membicarakan kemungkinan untuk mendapatkan penggantinya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023