Faktor pendorong utamanya yakni permintaan domestik yang masih terjaga...

Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2024 melanjutkan pertumbuhan positif dengan laju inflasi yang terus melandai.

"Faktor pendorong utamanya yakni permintaan domestik yang masih terjaga, momentum pemilu serentak, serta berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Plh Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Heru Saptaji melalui keterangan resmi diterima di Yogyakarta, Kamis.

Memandang potensi dan risiko ekonomi yang dihadapi DIY ke depan, Heru meyakini perekonomian DIY pada 2024 bakal tumbuh positif pada kisaran 4,8-5,6 persen (year on year/yoy).

Kondisi tersebut melanjutkan pertumbuhan positif ekonomi DIY yang pada akhir 2023 diproyeksikan tetap resilien pada rentang 4,6-5,4 persen (yoy), didukung permintaan domestik yang masih terjaga.

Sementara dari sisi inflasi, hingga akhir tahun 2023 diperkirakan masih berada dalam sasaran target inflasi Bank Indonesia pada kisaran 2,00-4,00 persen (yoy).

Pertumbuhan positif tersebut, menurut dia, tidak lepas dari berbagai program kolaborasi pentahelix BI DIY dengan berbagai pihak mulai dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama TPID DIY, akselerasi dan perluasan digitalisasi sistem pembayaran pada berbagai sektor dan komunitas strategis, penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF), hingga upaya mendorong UMKM naik kelas.

Meski demikian, Heru menuturkan pada 2024 masih ada tantangan yang perlu diwaspadai, yakni ketidakpastian ekonomi global yang berpotensi berdampak terhadap kinerja ekspor termasuk ekspor jasa, khususnya jasa pariwisata.

Selain itu, potensi tekanan inflasi domestik dari sisi suplai terutama dari komoditas energi dan pangan.

"Dari sisi permintaan, dorongan kenaikan harga juga perlu diantisipasi sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat," ujar dia.

Menurut Heru, perlu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan swasta melalui perbankan serta alokasi belanja infrastruktur yang efektif.

Kinerja investasi, kata dia, memiliki peran penting dalam perekonomian DIY dengan kontribusi berkisar 30 persen.

"Peranan pemerintah bersama seluruh pihak sangat diperlukan untuk mendorong invetasi DIY berkinerja lebih optimal, termasuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif pada masa Pemilu dan setelahnya," tutur dia.

Asisten dua Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana menyatakan diperlukan sinergi yang semakin kuat antarseluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat untuk menjaga komitmen mendukung ketahanan dan kebangkitan perekonomian DIY terus berlanjut di 2024.

Baca juga: Sekda DIY: Penerapan prinsip governansi mendukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: BI yakin dinamika politik tidak signifikan pengaruhi ekonomi DIY

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023