kami mewajibkan toko modern di Kota Kediri bermitra dengan pelaku UMKM yang kami branding dengan Program Pusaka

Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar produknya masuk ke pasar ritel di kota ini melalui program kemitraan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto di Kediri, Rabu, mengemukakan, pihaknya mendorong agar produk UKMKM bisa menembus pasar ritel.

Pemkot membuat program fasilitasi kemitraan antara UMKM dan toko modern dengan branding Pusaka (produk UMKM asli Kota Kediri).

"Dalam hal ini kami mewajibkan toko modern di Kota Kediri bermitra dengan pelaku UMKM yang kami branding dengan Program Pusaka. Fasilitasi ini diharapkan bahwa kemitraan yang terjalin dapat lebih cepat terlaksana dan berkesinambungan," katanya.

Untuk menunjang program tersebut, pemkot melakukan kurasi produk sehingga bisa dipastikan kelayakannya.

Terdapat 50 pelaku UMKM di Kota Kediri terpilih ikut kurasi produk. UMKM tersebut juga dianggap telah memenuhi syarat minimal untuk produknya bisa masuk ke ritel modern, di antaranya dalam kemasan produknya terdapat PIRT, masa kedaluwarsa, halal dan gramasi.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun jembatan Jongbiru akses ke bandara

Baca juga: BRI Insurance beri edukasi keuangan ke 300 pedagang pasar di Kediri

"Produk UMKM yang lolos seleksi kurasi akan dipasarkan melalui ritel modern, bahkan tidak menutup kemungkinan produk itu juga dipasarkan keluar daerah khususnya di Jawa Timur," kata dia.

Ia menambahkan sepanjang tahun 2023 ini, total ada 25 produk yang berhasil dikurasi dan masuk ke sejumlah toko ritel modern seperti Indomart, Alfamart, Golden Swalayan dan Hypermart.

"Setiap bulan kami juga menjadwalkan komunitas UMKM secara bergantian untuk mengisi booth di toko-toko tersebut sehingga secara keseluruhan produk mereka sudah di-display di sana," kata dia.

Edi mengatakan fasilitasi ini tidak berhenti sampai di sini, namun terus diadakan setiap tahun baik untuk kurasi awal atau penambahan produk.

"Jadi jika ada swalayan baru yang belum ada rak khusus branding Pusaka akan kami lakukan kurasi dari awal. Tapi jika sudah ada kurasi maka kami akan lakukan fasilitasi seperti ini untuk menambah produk yang dikurasi," ujar dia.

Pihaknya berharap melalui fasilitasi yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri ini akan semakin banyak UMKM di Kota Kediri yang dapat bermitra dengan toko modern sehingga produknya akan naik kelas dan memiliki standar yang sudah diakui.

"Ini juga dapat digunakan untuk mem-branding produk mereka karena sudah berhasil masuk ke swalayan sehingga sangat membantu memasarkan produk dan meningkatkan omzet penjualan," kata dia.

Devi fatmawati, owner Zee Cookies mengaku senang dengan kegiatan fasilitasi kemitraan yang diadakan Pemerintah Kota Kediri ini. Melalui kegiatan ini, produk buatannya bisa dikurasi dan nantinya diharapkan bisa masuk ke pasar modern atau swalayan.

"Alhamdulillah produk saya sudah memiliki NIB, PIRT dan sertifikat halal. Hal tersebut lebih memudahkan produk saya untuk bisa masuk ke pasar modern," kata dia.

Devi mengaku usaha kue keringnya sudah ia geluti hampir tiga tahun. Selain penjualan secara luring, ia juga sudah merambah pemasaran melalui daring. Ia berharap produk buatannya bisa masuk ke pasar modern dan bisa diterima masyarakat.

"Selama ini pemasaran yang saya lakukan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram dan untuk 'offline' juga sudah ada di toko oleh-oleh dan salah satu swalayan di Kota Kediri," kata Devi.

Baca juga: Pembayaran lahan terdampak Tol Kediri-Tulungagung mencapai 50 persen

Baca juga: Perbankan syariah gelar edukasi di Kediri tingkatkan literasi-inklusi

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023