Jadi kami mengharapkan, baik penyalur maupun masyarakat selalu menjaga bahan bakar bersubsidi ini.
Medan (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyatakan antrean kendaraan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar terjadi karena lima SPBU mendapatkan pembinaan akibat melanggar aturan.
"Kami memberikan sanksi pembinaan kepada tiga SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di Banda Aceh dan dua SPBU di Aceh Besar, karena mereka melakukan pelanggaran yaitu tidak menyalurkan biosolar sesuai prosedur," ujar Area Manager Communication Relation and CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial and Trading Susanto Satria, di Medan, Sumatera Utara, Rabu.
Susanto melanjutkan, Pertamina wajib memberlakukan sanksi ketika penyalur BBM melanggar regulasi dalam pelayanannya kepada masyarakat.
Dia menyebut, Pertamina harus mengambil tindakan tegas agar penyaluran BBM bersubsidi termasuk biosolar tepat sasaran.
"Jadi kami mengharapkan, baik penyalur maupun masyarakat selalu menjaga bahan bakar bersubsidi ini," kata Susanto.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pun menyatakan bahwa stok BBM bersubsidi seperti pertalite dan biosolar di SPBU Banda Aceh serta Aceh Besar aman dan meminta masyarakat tidak panik.
Pertamina mengimbau masyarakat agar membeli BBM sesuai dengan kebutuhan agar kuota BBM bersubsidi dapat terjaga.
Susanto lalu menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas ESDM Aceh terkait situasi di Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Beberapa hal yang dibahas antara lain penyampaian kondisi penyaluran BBM di wilayah Aceh. Ada pula beberapa upaya tindak lanjut misalnya melakukan 'top up' penyaluran untuk menjaga ketahanan stok biosolar di SPBU penyalur dan melakukan pengawasan ketepatan penyaluran BBM bersubsidi," ujar dia.
Saat ini, Susanto menambahkan, Pertamina sudah melakukan relaksasi ke beberapa SPBU yang disanksi dan pelayanan sudah dibuka sepenuhnya.
Adapun pada tahun 2023, Aceh mendapatkan kuota BBM bersubsidi biosolar sebanyak 369.260 kiloliter. Sementara realisasi penyaluran biosolar itu untuk Aceh hingga 22 November 2023 sebanyak 353.169 kiloliter.
Baca juga: DPRA: BPH Migas perlu tambah bio solar ke Aceh untuk mencegah antrean
Baca juga: BPH Migas temukan indikasi penyalahgunaan BBM subsidi di Aceh
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023