Yang disampaikan oleh Pak Presiden, kita akan dapat bonus demografi penduduk produktif melimpah sampai 2030
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI untuk memanfaatkan bonus demografi di tahun 2030 sebagai peluang untuk memberikan manfaat bagi pembangunan nasional.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, usai menghadiri pertemuan internal bersama Presiden Jokowi perihal pembahasan bonus demografi.

Baca juga: Kepala BKKBN: Data keluarga harus hidup untuk sambut bonus demografi

"Yang disampaikan oleh Pak Presiden, kita akan dapat bonus demografi penduduk produktif melimpah sampai 2030. Yang harus dikerjakan adalah agar bonus demografi ini memberikan manfaat kepada pembangunan nasional kita," katanya.

Untuk menunaikan permintaan tersebut, kata Ida, Kemnaker RI harus menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki skill dan kompetensi untuk dianalisa sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Dalam kegiatan paparan umum tersebut, Ida melaporkan capaian kondisi ketenagakerjaan Indonesia yang kini mengalami penurunan tingkat pengangguran di angka 5,32 persen di tahun ini.

Baca juga: RI bonus demografi 2030, ahli: kesehatan mental perlu diperhatikan

"Kemudian saya juga menyampaikan tentang ketersediaan pasar kerja yang ada di Siap Kerja, yang ada di sistem informasi pasar kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI," katanya.

Kemnaker menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk mempersiapkan peluang pendidikan vokasi terhadap penciptaan lapangan kerja.

Selain itu, Kemenaker RI juga telah mengidentifikasi peluang pasar kerja domestik maupun mancanegara untuk menghasilkan SDM yang berdaya saing global.

"Termasuk Pak Presiden memention bagaimana peluang kerja di Jepang, Tadi Pak Menko PMK juga menyampaikan peluang kerja di Jerman. Itu kan kita identifikasi bersama," katanya.

Baca juga: Jokowi: manfaatkan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023