Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendapat penghargaan sebagai juara pertama kabupaten/kota inovatif atau yang terbaik dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 tingkat Jawa Barat.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan daerahnya mampu menurunkan angka stunting dengan cepat dari 33,7 persen menjadi 13,6 persen dan berada di bawah angka rata-rata nasional dengan pola keroyokan lintas dinas di lingkungan Pemkab Cianjur.
"Berbagai program dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Cianjur, salah satunya menerapkan program ASN sebagai orang tua asuh anak stunting, serta memberikan berbagai makanan tambahan dan vitamin kepada ibu dan anak yang gencar dilakukan di seluruh wilayah," katanya.
Bahkan pihaknya menargetkan nol atau zero stunting di Cianjur tahun 2025, dengan melakukan berbagai langkah seperti menuntaskan sisa angka stunting 13,6 persen, jangka menengah ibu hamil pada saat melahirkan jangan sampai mempunyai penyakit anemia dan anak remaja putri diberi tablet FE setiap hari Jumat.
"Ciri khas Cianjur keroyokan dalam penanganan stunting melalui inovasi Gerakan Bersama Aksi Orangtua Asuh Anak Stunting (Gebrak Rosting), tidak hanya unsur pemerintah namun semua pihak dan kalangan masyarakat, sehingga angka stunting di Cianjur cepat turun," katanya.
Baca juga: Jakpus ajukan dua kelurahan sebagai contoh gerakan tangguh bencana
Baca juga: BRIN: Status gizi anak di bawah 5 tahun indikator kesehatan penting
Untuk menurunkan angka stunting dengan cepat, ungkap dia, pemerintah daerah dibantu Tim Rembug Stunting melalui Forkopimda, OPD, kecamatan, desa, dan pengusaha di Cianjur serta masyarakat khususnya keluarga stunting yang berkeinginan dan berusaha menyehatkan anaknya.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Cianjur, Amad Mutawali, mengatakan daerahnya menjadi yang terinovatif karena banyak memunculkan inovasi terkait percepatan penurunan stunting.
"Cianjur memiliki Gebrak Roasting yang merupakan gerakan bersama antara pemerintah dengan masyarakat maupun swasta, ada juga Jumat Minum FE bagi remaja putri dan Kegiatan Cerdaskan Ibu untuk Menurunkan Persentase Stunting (Kecimpring) yang dilakukan Dinkes Cianjur bersama puskesmas," katanya.
Mutawali menambahkan, berbagai program dan inovasi lainnya dalam menciptakan Cianjur nol stunting tahun 2025 akan terus dilakukan dengan sistem keroyokan lintas dinas dan berbagai kalangan di Cianjur termasuk swasta.
Baca juga: BRIN: Mengatasi masalah stunting dengan konsumsi mineral seng
Baca juga: Kemenkes: Penting pemenuhan gizi secara proporsional pada anak
Baca juga: Kepala BKKBN: Pemberian makanan untuk stunting tak boleh dipolitisasi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023