"Proses seleksi petugas akan digelar secara berjenjang, dari tingkat Kemenag kabupaten/kota hingga pusat," ujar Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat di Jakarta, Rabu.
Arsad menjelaskan ada tiga jenis petugas haji yang akan disiapkan. Pertama, petugas yang menyertai jamaah atau yang disebut dengan PPIH Kelompok Terbang (Kloter).
Kedua, petugas yang tidak menyertai jamaah calon haji atau yang disebut PPIH Arab Saudi (non kloter). Ketiga, petugas pendukung PPIH.
"Proses seleksi ini akan digelar mulai akhir tahun dan diharapkan pada awal tahun 2024 sudah diperoleh daftar nama yang akan bertugas pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H," katanya.
Baca juga: Kemenag berangkatkan tim pengadaan akomodasi dan katering ke Saudi
Baca juga: Kemenag Lampung jelaskan BPIH tak sepenuhnya dibebankan JCH
Baca juga: MUI sebut besaran biaya haji sudah proporsional
Menurut dia, proses seleksi akan dilakukan dengan Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara, demi mencari calon petugas yang berintegritas dan kompeten.
Sebelumnya, Kementerian Agama memberangkatkan tim pengadaan akomodasi dan katering untuk mulai mempersiapkan hotel dan konsumsi menyambut musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Tim yang berangkat ke Arab Saudi itu untuk mempersiapkan hotel untuk dua kota suci yakni di Mekkah dan Madinah. Selain itu, mereka akan melakukan pengadaan layanan dapur agar bercita rasa nusantara.
Selain akomodasi dan katering, jamaah calon haji Indonesia juga akan mendapat layanan transportasi.
Ada empat jenis layanan transportasi. Pertama, layanan dari bandara Madinah ke hotel di Madinah (dan sebaliknya), layanan bus antar kota dari Madinah ke Mekkah (dan sebaliknya), layanan dari bandara Jeddah ke hotel di Mekkah (dan sebaliknya) dan, layanan bus salawat.
Baca juga: BRIN: Indonesia bisa belajar dari Iran soal manajemen haji yang baik
Baca juga: BPKH siapkan Rp8,2 triliun untuk penyelenggaraan haji 2024
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023