Pacitan (ANTARA News) - Sebanyak sepuluh unit kapal nelayan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dilaporkan hilang tenggelam terseret banjir bandang yang melanda kawasan tersebut, Rabu dinihari.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa bencana banjir tersebut, namun selain menenggelamkan 10 unit kapal nelayan, belasan hektare lahan pertanian terendam hingga kedalaman satu meter lebih, kata Hariadi, salah satu nelayan Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, disela proses evakuasi kapal, Rabu.
"Arus air deras sehingga mengikis tebing disisi sungai, sehingga ambruk bersama pepohonan dan menimpa kapal," katanya.
Dikatakannya ambruknya tebing tak hanya merusak, tetapi juga menghanyutkan sejumlah kapal lainnya yang ditambatkan pada lokasi tersebut. Termasuk 20 set jaring.
Untuk mengevakuasi kapal, warga dibantu anggota TNI dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan peralatan sederhana.
Hasilnya, empat kapal berhasil ditemukan, tetapi dua di antaranya dalam kondisi rusak berat karena kapal patah menjadi dua bagian. Sementara sisanya belum diketahui kondisinya.
Upaya evakuasi kapal dan peralatan tangkap tidak mudah, penyebabnya debit air Sungai Grindulu yang membelah Kabupaten Pacitan masih tinggi dengan arus yang cukup kuat.
Demikian pula kedalaman sungai yang mencapai lebih dari tiga meter mendatangkan kesulitan tersendiri.
Untuk menaikkan satu set jaring menuju daratan belasan warga harus bersusah payah.
Diperkirakan, jumlah kerugian mencapai ratusan juta, dengan asumsi harga satu unit kapal fiberglas berkisar Rp13 juta, sementara harga satu set jaring yang nilainya lebih dari Rp500 ribu.
"Kapal yang patah jelas nggak bisa dipakai. Karena nggak bisa diperbaiki. Jadi harus beli baru lagi," ucapnya.
Kepala Desa Sirnoboyo Arifin mengatakan, kejadian yang dialami para nelayan dari desanya terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
"Kami telah mendata pemilik kapal dan jumlah kerusakan untuk kita laporkan ke pihak berwenang yang lebih atas," terangnya.
Untuk meringankan kerugian, Pihak Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) setempat berjanji akan memberikan santunan bagi para pemilik kapal.
Informasi yang diperoleh, akibat guyuran hujan deras selama dua hari terakhir membuat 10 unit rumah warga di dua kecamatan, Pacitan dan Kebonagung diterjang tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
(KR-SAS/Z003)
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013