Pada 2014, permintaan minyak rata-rata akan mencapai 90,68 juta barel per hari (bph), naik dari revisi perkiraan 2013 sebanyak 89,64 mbd "terutama didukung oleh pertumbuhan ekonomi global yang membaik,"

Wina (ANTARA News) - Permintaan minyak dunia akan meningkat pada tingkat yang lebih jauh pada 2014, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan Rabu, tetapi OPEC juga memperingatkan dampak potensial dari masalah ekonomi di Eropa, Amerika Serikat dan China.

"Pada 2014, permintaan minyak rata-rata akan mencapai 90,68 juta barel per hari (bph), naik dari revisi perkiraan 2013 sebanyak 89,64 mbd "terutama didukung oleh pertumbuhan ekonomi global yang membaik," kata OPEC dalam laporan bulanannya.

Ini akan merupakan peningkatan terbesar dalam permintaan sejak 2010, kata Organisasi Negara Pengekspor Minyak itu menambahkan.

Sekali lagi, negara-negara berkembang - terutama sektor-sektor transportasi dan sektor industri - akan memimpin dukungan, sementara permintaan di klub negara maju OECD akan berkontraksi, kata OPEC.

Pemulihan lebih lambat dari yang diharapkan di kawasana zona euro yang dilanda krisis, Amerika Serikat dan China, namun bisa meredam pertumbuhan permintaan minyak, katanya.

Risiko lainnya termasuk pengenalan kebijakan efisiensi energi lebih lanjut di beberapa sektor transportasi, pemotongan subsidi minyak di Indonesia dan diproyeksikan kembalinya fungsi pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.

Pada Senin, perusahaan listrik Jepang meminta izin untuk me-restart 10 reaktor nuklir, sebuah langkah yang bisa menjadi pertanda kembalinya energi atom, yang lebih dari dua tahun setelah bencana Fukushima.

Untuk 2013, OPEC - yang memompa sekitar 35 persen dari pasokan minyak dunia - hampir tidak merevisi proyeksi permintaan minyak dari 89,65 mbd pada bulan Juni.

Kartel beranggotakan 12 negara itu mencatat permintaan kuat dari perkiraan di Amerika Utara pada kuartal pertama serta perkembangan positif sektor industri Jerman, meskipun perkiraan pertumbuhan untuk China dan Timur Tengah diturunkan.

Pada bulan Juni, produksi minyak mentah OPEC turun menjadi rata-rata 30,38 juta barel per hari dari 30,69 MBD bulan sebelumnya, menyusul penurunan dalam produksi dari Libya, Nigeria, Angola, dan Irak.

Menteri Perminyakan Libya Abdelbari al-Arussi bulan lalu mengatakan bahwa protes di ladang minyak di seluruh negeri telah berdampak serius terhadap produksi, biaya 250.000 barel per hari (bph) dalam produksi hilang.

Di luar OPEC, pasokan minyak dunia diperkirakan akan terus meningkat tahun ini dan berikutnya, dibantu oleh pertumbuhan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Kazakhstan dan ke dua Sudan dan Sudan Selatan, demikian AFP.

(S004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013