Belum banyak yang tahu bahwa daerah Blora ini ternyata menyimpan potensi limbah pertanian yang sangat besar
Jakarta (ANTARA) - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menggarap potensi pengembangan usaha berbasis biomassa di Blora, Jawa Tengah, yang dari potensi tersebut mulai menyusun rencana pembangunan bisnis bio-CNG (compressed natural gas) dari limbah pertanian seperti jerami, gabah, dan jagung.
Pada tahap pertama, kapasitas industri biomassa di Blora ini mencapai 5.000 ton per bulan dan akan terus dikembangkan hingga 15.000 ton per bulan.
“Belum banyak yang tahu bahwa daerah Blora ini ternyata menyimpan potensi limbah pertanian yang sangat besar,” kata Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar kepada media usai penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan pabrik biomassa dengan Bupati Blora Arief Rohman di Jakarta, Rabu.
Untuk tahap pertama kapasitas industri biomassa akan dicapai sampai 60.000 ton per tahun seraya menambahkan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 180.000 ton per tahun.
Dijelaskan Bobby, pabrik biomassa yang akan digarap OASA di daerah ini akan menghasilkan woodchip yang nantinya akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk PLTU Rembang.
Sementara produk bio-CNG rencananya akan
diekspor ke Jepang. Pabrik ini nantinya akan mampu menghasilkan 5 MMCFD bio-LNG per hari dan dibangun dengan investasi sekitar 100 juta dolar AS.
“Kami dalam proses kerja sama pengembangan dengan USTDA atau US Trade Development Agency. Targetnya, pabrik bio-CNG di Blora ini akan siap beroperasi sekitar akhir tahun 2025,” kata Bobby.
Produk tambahan dari Bio-CNG ini adalah pupuk organik kualitas tinggi, yang akan kembali menyuburkan lahan pertanian masyarakat.
“Ini akan menjaga keberlanjutan sistem pertanian dan terciptanya ekonomi sirkular,” kata Bobby.
Untuk co-riring PLTU Rencana di Blora ini hanya sebagian dari rencana OASA secara menyeluruh.
Pembangunan pabrik di Blora ini menjadi bagian dari rencana perseroan untuk melebarkan sayap usaha energi terbarukan dengan memanfaatkan produk biomassa dalam rangka menjadi pemain utama industri biomassa.
Kapasitas produksi akan ditingkatkan secara bertahap, dari 500 ton per bulan menjadi 5.000 ton per bulan pada awal tahun 2024. Satu pabrik berbasis biomassa milik perseroan di Pulau Bangka, akan diresmikan.
Lokasinya di Air Duren, Kabupaten Bangka, saat ini telah hampir selesai dibangun. “Sudah 85 persen, kami harapkan awal 2024 sudah bisa mulai produksi,” kata Bobby.
Sebagai salah satu pelaku usaha bisnis energi terbarukan berbasis biomassa, ia berharap bisa berpartisipasi luas dalam program co-firing PLTU di berbagai tempat.
Menurut dia, pabrik di Blora nanti juga akan menjadi pemasok utama bahan baku wood-chip untuk PLTU Rembang, dalam rangka mengurangi penggunaan energi fosil.
Baca juga: OASA bangun pabrik "wood chip" untuk "co-firing" di Bangka Belitung
Baca juga: OASA bakal gaet sejumlah investor baru
Baca juga: OASA siap garap proyek energi terbarukan dari Cakung hingga IKN
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023