Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah menguat 41 poin atau 0,26 persen ke level Rp15.395 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp15.436 pada penutupan perdagangan hari Rabu.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turut menguat ke posisi Rp15.384 dari sebelumnya Rp15.450 per dolar AS.
“Para pejabat Fed (Federal Reserve/bank sentral AS) mengatakan dalam komentar terpisah semalam bahwa bank tersebut perlu lebih berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, dan bahwa pelonggaran inflasi dapat mendorong bank tersebut untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu.
Semalam, salah satu petinggi The Fed Christopher Waller mengeluarkan pernyataan yang memberikan indikasi ke pasar mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS untuk beberapa bulan ke depan apabila inflasi AS terus menurun.
“Komentarnya menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan setidaknya 40 persen kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya paling lambat pada bulan Maret 2024, dan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunganya pada bulan Desember,” ujar dia.
Meninjau sentimen dalam negeri, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan fundamental ekonomi Indonesia masih solid. Inflasi masih stabil dan neraca perdagangan masih surplus, sehingga memberikan sentimen positif ke rupiah.
Rilis data ekonomi Indonesia pada pekan ini baru akan keluar pada Jumat (1/12), yakni data inflasi yang diperkirakan akan lebih tinggi.
Baca juga: Dolar melemah dipicu pernyataan dovish pejabat Fed
Baca juga: Harga emas naik seiring pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Minyak melonjak, OPEC+ mungkin perpanjang pemangkasan produksi
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023