Jadi masih ada percepatan pekerjaan sekitar 4,46 persen. Jadi kami optimistis proyek tersebut bisa selesai tepat waktu.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan pembangunan rumah industri logam di Getap, Kecamatan Sandubaya dengan anggaran Rp4 miliar dari bantuan pemerintah pusat sudah mencapai 92,44 persen.

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram Uun Pujianto, di Mataram, Rabu, mengatakan realisasi pembangunan rumah industri logam itu melampaui target yang direncanakan 87,98 persen.

"Jadi masih ada percepatan pekerjaan sekitar 4,46 persen. Jadi kami optimistis proyek tersebut bisa selesai tepat waktu, yakni pada pertengahan Desember 2023, atau bahkan lebih cepat," katanya pula.

Uun mengatakan, pembangunan rumah industri logam sebagai upaya memfasilitasi sekaligus meningkatkan kemampuan para pelaku industri kecil menengah (IKM) logam dalam mengelola usahanya baik untuk pemasaran maupun manajemen keuangan.

"Rumah industri logam ini kami bangun di kawasan Getap, Kecamatan Sandubaya yang selama ini dikenal menjadi sentra IKM logam," katanya pula.

Menurutnya, dalam konsep pembangunan rumah industri logam dibangun dalam bentuk los seperti los pasar dan dilengkapi dengan meja serta berbagai sarana serta prasarana yang dibutuhkan perajin.

Rumah industri logam itu, disiapkan untuk bisa menampung sebanyak 24 perajin logam atau pandai besi di Kelurahan Getap dan Babakan.

Dua kelurahan itu, katanya lagi, merupakan kelurahan di Kota Mataram yang menjadi sentra produksi beragam alat-alat dapur, mesin rekayasa, bahkan ada juga yang membuat ukiran dan kaligrafi dari logam.

"Alat-alat dapur dan pertanian, seperti pisau, sabit, cangkul, sekop, dan lainnya banyak dihasilkan IKM dari dua kelurahan itu," katanya.

Terkait dengan itu, ujarnya pula, diharapkan setelah rumah industri logam ini rampung dibangun mampu meningkatkan produksi perajin sekaligus memperluas pangsa pasar.

"Rumah industri logam kita bangun menggantikan rumah industri yang ada namun kurang representatif," katanya lagi.
Baca juga: BRIN-Undip kembangkan pendeteksi logam berat dalam limbah industri
Baca juga: Airlangga: Industri logam berkelanjutan dorong pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023