Beijing (ANTARA) - Ketika sistem pemantauan dan rumah sakit di seluruh China melaporkan peningkatan penyakit menular pernafasan, departemen kesehatan masyarakat dan institusi medis di negara tersebut menerapkan langkah-langkah proaktif untuk mengatasi situasi tersebut.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China, meningkatnya penyakit infeksi saluran pernapasan baru-baru ini disebabkan oleh patogen epidemi yang telah diketahui, terutama virus influenza, sementara bakteri mycoplasma pneumoniae, adenovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV) juga telah terdeteksi.

Berbicara soal risiko tertular beberapa patogen secara bersamaan, Tong Zhaohui, Wakil Kepala Rumah Sakit Chao-Yang Beijing, menyampaikan bahwa normal jika seorang pasien dinyatakan positif tertular dua atau tiga patogen secara bersamaan pada musim dingin, mengingat infeksi pernapasan selalu menyebar pada musim tersebut.

Namun, Tong juga menyatakan bahwa meski pasien dapat dinyatakan positif tertular beberapa patogen, biasanya penyakit sebenarnya hanya disebabkan oleh salah satu di antaranya.

Mengenai pertanyaan soal apakah COVID-19 memiliki peran dalam melonjaknya penyakit pernapasan saat ini, NHC menyatakan bahwa jumlah tes asam nukleat dengan hasil positif COVID-19 yang tercatat di beberapa klinik demam dan rumah sakit masih mengalami penurunan stabil. Komisi tersebut menambahkan bahwa China masih memantau virus itu secara rutin, dan tidak ada galur (strain) baru yang terdeteksi.

NHC, kata Mi Feng, juru bicara komisi tersebut dalam konferensi pers pada Minggu (26/11), telah menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk memastikan penerapan diagnosis dan perawatan yang terklasifikasi serta menyediakan informasi perihal fasilitas-fasilitas medis yang menyediakan layanan pediatri dan klinik demam, .

Otoritas kesehatan regional juga diimbau untuk membuka lebih banyak ruang konsultasi dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan sesuai dengan kebutuhan, memastikan pasokan obat-obatan, dan sepenuhnya memanfaatkan peran pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM), sembari menekankan pentingnya respons epidemi yang efektif di sekolah, taman kanak-kanak (TK), panti wreda, dan tempat-tempat penting lainnya yang memiliki populasi dalam jumlah besar.

Selain itu, China juga mendorong diagnosis dan perawatan daring untuk memenuhi kebutuhan para pasien, memanfaatkan platform rumah sakit internet sebagai sarana untuk menjangkau klinik demam dan perawatan anak.

Mi mengimbau kepada masyarakat agar tetap berpegang pada tindakan pencegahan yang umumnya diterapkan untuk mencegah infeksi, seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan rutin melakukan perputaran udara di rumah mereka.

"Vaksinasi tetap menjadi langkah yang efektif, aman, nyaman, dan ekonomis untuk melawan penyakit menular," ujar Wang Huaqing, seorang pakar dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention) China.

Jika seorang anak mengidap gejala ringan, Wang Quan, seorang pakar di Rumah Sakit Anak Beijing, menyarankan kepada orang tua untuk merawat anak tersebut di rumah atau mengunjungi institusi medis tingkat dasar guna mendapatkan perawatan demi menghindari potensi infeksi silang di rumah sakit besar.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023