Banyak sekali kue-kue khas Banjar yang sulit dijumpai pada hari-hari biasa tetapi akan mudah diperoleh saat Ramadhan di pusat kuliner ini,"
Banjarmasin (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin membuka pusat kuliner khas suku Banjar, di arena Pasar Wadai Ramadhan (Ramadhan Cake Fair) di Jalan Sudirman Banjarmasin.
Gubernur Kalsel saat membuka kegiatan tersebut, Rabu sore menyatakan bersyukur arena pasar wadai sebagai kegiatan pelestarian kuliner khas setempat terus berlangsung hingga sekarang.
"Saya sudah membuka delapan kali kegiatan pasar wadai ini, dan kita berharap kegiatan serupa terus berlanjut selama Ramadan," kata Rudy Ariffin yang menjabat dua periode Gubernur Kalsel itu.
Menurutnya,pusat kuliner di pasar wadai ini wahana pelestarian budaya suku setempat, sekaligus sebagai lokasi bernostalgia karena banyak wadau (kue) yang sudah menghilang tetapi kini muncul di arena ini.
"Banyak sekali kue-kue khas Banjar yang sulit dijumpai pada hari-hari biasa tetapi akan mudah diperoleh saat Ramadhan di pusat kuliner ini," kata Gubernur Kalsel.
Sementara Wali Kota Banjarmasin, Haji Muhidin menyebutkan Pemkot setempat akan terus melestarikan kegiatan yang sudah berlangsung selama 38 tahun di Banjarmasin ini.
Untuk tahun ini akan dimeriahkan lagi dengan aneka kegiatan termasuk pegelaran panggung hiburan yang menampilkan seni-seni yang bernuansa keagamaan.
Pada kali ini disebutkan terdapat 140 kios untuk menjual penganan dan kue-kue khas Suku Banjar, 135 kios untuk pedagang kaki lima yang menampilkan aneka dagangan, dan 30 kios untuk bahan barang poko (sembako).
Menurut Wali Kota, pada kali ini lebih ditampilkan penganan dan kue-kue tradisional setempat, yang dikenal dengan istilah kue 41 macam, serta masakan khas orang bahari.
Sementara itu hasil pemantauan sebelum pasar itu dibuka ribuan pengunjung sudaj menjejali lokasi yang berada di tepian Sungai Martapura tepan masjid Raya Sabilal Muhtadin tersebut.
Para pengunjung bukan saja warga setempat yang ingin mencari makanan berbuka puasa tak sedikit para pendatang atau wisatawan non muslim yang ikut berjubel menikmati makanan yang hanya ada sekali setahun tersebut.
Pewarta: Hasan Zainuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013