Kami berkomitmen memasarkan produk UMKM perajin batik.

Pontianak (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pontianak Yanieta Arbiastutie berkomitmen untuk memfasilitasi atau memasarkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perajin batik di daerah itu di berbagai momen atau fasilitas yang ada.

"Kami berkomitmen memasarkan produk UMKM perajin batik. Saya berharap kualitas Rumah Batik Kamboja lebih baik lagi dalam membatik, sehingga bisa menghasilkan batik yang lebih dari sekarang ini mulai dari kombinasi warna, cara membatik dan campuran desainnya," ujar Yanieta, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Ia memberikan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya lelang batik seri satu Batik Kamboja Kota Pontianak khususnya Kelurahan Benua Melayu Laut (BML) ini merupakan kegiatan yang bisa memberikan motivasi kepada perajin UMKM Rumah Batik Kamboja.

Dia mengatakan Kelurahan BML memenangi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2022, sebagai apresiasi mereka mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari bank BCA ini merupakan dukungan yang luar biasa untuk para perajin khususnya di Rumah Batik Kamboja.

“Dekranasda Kota Pontianak sudah memberikan bantuan kepada Kampung Batik Kamboja bantuan itu kami berikan dalam bentuk peralatan untuk membatik dan saya lihat perkembangannya sangat pesat dari sebelumnya, mudah-mudahan Rumah Batik Kamboja ini terus meningkat lagi kualitas dari pembatiknya,” ujar dia lagi.

Ketua Caventer Indonesia Kelik Suryo mengatakan Rumah Batik Kamboja bagian dari Pokdarwis BML yang merupakan salah satu juara dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Menparekraf.

“Saat ini Kampung Batik Kamboja mendapatkan pembinaan dari bank BCA, kami dari caventer Indonesia merupakan perpanjangan tangan dari BCA untuk melakukan pembinaan terhadap Pokdarwis BML,” ujar Kelik lagi.

Ia mengatakan caventer merupakan lembaga pemberdayaan pariwisata berkelanjutan sekaligus seni budaya dan ekowisata.

“Niatnya di Kampung Melayu Laut ini kami akan adakan produk wisata lain seperti batik, kain tenun lokal, kami juga sedang membuat e-Katalog jadi ada paket wisata, produk UMKM dan pemberdayaan masyarakat lainnya yang ada di KML,” ujarnya pula.

Dia menambahkan, Desember 2023 mengundang beberapa mitra dari Pulau Jawa untuk berkunjung dan berbisnis di sini, agar produk yang dihasilkan selama pendampingan itu bisa menemui pasarnya dengan tepat.

“Jadi produk tidak hanya dipasarkan di Kalbar saja tapi bahkan sampai ke Jawa dan sekitarnya,” katanya lagi.
Baca juga: Pontianak gelar pembuatan batik tulis terpanjang se-Kalbar
Baca juga: Pontianak berharap kampung batik jadi kawasan ekonomi kreatif

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023