Jakarta (ANTARA) - Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berkomitmen menyampaikan fakta dan bukan hoaks selama kampanye agar pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 berlangsung riang gembira.

"Kami mendorong bahwa semua pernyataan yang disampaikan itu selalu berbasis fakta, karena kami tidak mau terpecah-pecah lagi," kata Juru Bicara Timnas AMIN, Angga Putra Fidrian, di Jakarta, Selasa.

Angga mengatakan capres Anies Baswedan telah berkomitmen untuk menyampaikan fakta dan data selama kampanye Pilpres 2024.

Menurut dia, hal itu berkaca pada pilpres sebelumnya, di mana banyak tersebar berita bohong sehingga menimbulkan perpecahan dan konflik di kalangan masyarakat.

Baca juga: Anies diberi uang receh untuk modal perjuangan oleh warga Jakut

Oleh karena itu, Timnas AMIN memiliki 80 juru bicara supaya materi kampanye AMIN bisa dipertanggungjawabkan dan jangan sampai menyampaikan hoaks saat kampanye.

"Komitmen beliau (Anies) sendiri dan teman-teman relawan untuk berbicara fakta, apa saja sih yang memang terjadi, sudah dikerjakan, apa yang akan dikerjakan, dan semua berbasis pada fakta dan data," tuturnya.

Angga juga meminta kepada semua peserta Pemilu 2024 agar tidak mengelola hoaks demi mencapai tujuan yang diinginkan, karena itu berakibat fatal di kemudian hari.

Baca juga: Anies sebut solusi penanganan sengketa lahan di Indonesia berbeda-beda

"Kami, sebisa mungkin, mendorong untuk yang lain juga tidak perlu mengelola hoaks dan segala macamnya, karena kan jadi hal yang fatal," ujarnya.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Timnas AMIN minta KPU RI segera jadwalkan debat capres-cawapres

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023