“Kami minta semua pihak agar bagi-bagi buku bacaan,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Aminuddin Aziz di Balikpapan, Selasa.
Menurut dia, sejak tahun 2022 Kemendikbudristek sudah membagi-bagikan 15 juta buku ke 20 ribu taman kanak-kanak dan taman bermain serta sekolah dasar di seluruh Indonesia.
"Sebelum memulai program ini pada 2022, kami sudah melakukan riset tentang hal-hal apa saja yang menarik minat anak untuk dibaca, berikut juga tampilan buku yang bagaimana yang membuat anak-anak suka membaca," katanya.
Baca juga: Kemendikbud dan Tanoto distribusikan 76 ribu buku bacaan bermutu
Program pembagian buku ini juga berdasar pada hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021, di mana satu dari dua peserta didik jenjang SD sampai SMA belum mencapai kompetensi minimum literasi. Padahal, siswa perlu menguasai kemampuan dasar ini sebelum belajar konsep pemahaman yang lebih tinggi.
Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kebiasaan membaca sejak dini, dan kebiasaan membaca ini karena kurangnya buku bacaan bermutu yang dapat menarik minat baca siswa serta penggunaannya yang tepat dalam kegiatan belajar
“Dalam hal ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menjangkau semua sekolah yang membutuhkan, sehingga kami mengajak pihak lain untuk bagi-bagi buku bacaan. Ajakan kami direspons dan ditindaklanjuti oleh Tanoto Foundation,” kata Aminuddin.
Baca juga: 27 ribu SD mendapatkan buku bacaan bermutu pada 2024
Direktur Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati mengatakan pihaknya tahun ini turut bergabung dengan membagikan 76.000 buku ke 12 kabupaten di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Dua belas kabupaten tersebut adalah Asahan dan Karo di Sumatera Utara; Kendal dan Tegal di Jawa Tengah; Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Paser di Kalimantan Timur; Tebo, Batanghari, dan Muaro Jambi di Jambi; serta Siak dan Kampar di Riau.
Pada Senin (27/11), Tanoto Foundation, lembaga swadaya masyarakat yang berkhidmat khusus di bidang pendidikan, membagikan buku kepada tiga perwakilan sekolah dari Kalimantan Timur tersebut di SDN 018 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
“Ini upaya kami membantu mempercepat peningkatan kemampuan literasi anak-anak kita,” kata Ari Widowati.
Baca juga: Kemendikbud lakukan pendampingan pemanfaatan buku bacaan bermutu
Kepala SDN 015 Barong Tongkok Margareta mengatakan anak-anak memang sangat memerlukan buku-buku bacaan. "Di tempat kami, meski ada dana, tidak mudah mendapatkan buku bacaan karena lokasi kami yang jauh," katanya.
Barong Tongkok, Kutai Barat, berjarak sekitar 350 kilometer dari Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, dan sekitar 12 jam perjalanan dengan mobil dari Balikpapan.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023